KOMPAS.com - Tanah Lot terletak di sisi pantai pedesaan Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali.
Pura Tanah Lot terletak 11 km di sebelah selatan Kota Tabanan dan 30 km di sisi barat Kota Denpasar.
Tanah lot berasal dari dua kata, yaitu Tanah yang ditafsirkan sebagai karang tampak, seperti gili atau pulau. Lot atau kata lod berarti pulau kecil yang mengambang di laut.
Lokasi tanah lot saat ini telah digunakan pada periode Megalitik sebagai tempat suci, terbukti dengan adanya menhir.
Berdasarkan kondisi lingkungan, struktur Pura Tanah Lot dibangun di dataran karang teratur yang sudutnya hanya terdiri dari satu halaman polos sebagai jeroan.
Candi dibangun di atas batu dengan ukuran 3 hektar. Kawasan ini dapat dijangkau dengan berjalan kaki karena hanya terletak 20 meter dari bibir pantai.
Baca juga: Tanah Lot Bali, Sejarah hingga Mitos
Candi ini sangat terkenal sebagai tempat wisata karena memiliki pemandangan matahari terbenam yang spektakuler.
Di beberapa sudut terumbu karang di sekitar Pura Tanah Lot terdapat ular jinak yang dipercaya sebagai makhluk yang dikeramatkan dan disucikan.
Menurut masyarakat setempat, ular berwarna hitam dan putih tersebut dipercaya sebagai panjaga candi dari pengaruh buruk dan benda milik dewa.
Pura dibangun oleh Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali tentang ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan.
Seperti pura-pura di tempat lain, Odalan atau hari raya di pura di peringati setiap 210 hari sekali. Waktunya dekat dengan perayaan Galungan dan Kuningan, yaitu pada Hari Suci Buddha Cemeng Langkir.
Saat itu, orang yang akan bersembahyang akan ramai datang ke pura ini.
Baca juga: Wisata Bali Dibuka, Ribuan Orang Mulai Kunjungi Tanah Lot
Candi Tanah Lot sebagai dang Kahyangan (kuil suci besar di Bali), karena sejarah dan Penyiwi (orang-orang yang merawat candi) adalah orang-orang lokal dari Kabupaten Tabanan dan sekitarnya.
Candi Pura Tanah Lot sebagai Segara karena berfungsi sebagai tempat suci untuk menyembuhkan Segara Bhatara, Tuhan dengan manifestasi sebagai Dewa Daya Laut.
Hewan yang daerah di sekitar candi adalah ular yang dapat ditemui di pantai. Bagian perut ular tidak ada kulit melintang. Ular laut ini sangat berbahaya tetapi tidak ada kasus tergigit ular. Karena, ular laut umumnya sangat pasif.
Baca juga: Air Laut Surut, Wisatawan Ramai-ramai Selfie di Tanah Lot