BADUNG, KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan sejumlah pencapaian dalam upaya pengurangan risiko bencana saat membuka forum Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 tahun 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali pada Rabu (25/5/2022).
Jokowi mengatakan pada tahun 2021, Indonesia telah berhasil merestorasi lahan gambut seluas 3,4 juta hektar, menjaga dan merevitalisasi hutan mangrove sekitar 3,3 juta hektar, dan menurunkan kebakaran hutan dari 2,6 juta hektar menjadi 358.000 hektar pada tahun 2021.
Upaya tersebut merupakan komitmen Indonesia untuk mengurangi risiko bencana.
"Pengurangan risiko bencana adalah investasi yang efektif untuk mencegah kerugian di masa depan. Karena itu, kami menegaskan komitmen Indonesia untuk melaksanakan Kerangka Kerja Sendai serta komitmen internasional lainnya," kata Jokowi dalam sambutannya.
Baca juga: Petinggi PBB Puji Penanganan Pandemi dan Capaian Vaksin Covid-19 di Indonesia
Jokowi mengatakan Indonesia merupakan negara rawan bencana, baik yang disebabkan faktor alam seperti gempa bumi disertai tsunami, letusan gunung berapi maupun faktor nonalam seperti kebakaran hutan.
Meski demikian, bencana tersebut dapat teratasi dan ditekan seminimal mungkin.
"Indonesia merupakan negara rawan bencana. Di tahun 2022 saja per 23 Mei telah terjadi bencana sebanyak 1.613. Rata-rata dalam sebulan terjadi 500 kali gempa, skala kecil maupun besar," tuturnya.
Baca juga: Sosok Rio Waida, Peselancar Asal Bali yang Cetak Sejarah di Sydney Surf Pro 2022 di Australia