JEMBRANA, KOMPAS.com - Seorang nelayan di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, berinisial KBH (27) nekat menusuk temannya sesama nelayan berinisial I (37).
Kapolsek Negara Kompol I Gusti Made Sudarma Putra mengatakan, peristiwa itu terjadi di sebuah kedai di Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana Jumat (8/7/2022) malam sekitar pukul 23.00 Wita.
"Motifnya salah paham dan (mereka) minum-minum dan mabuk. Pelaku sudah kami tahan," kata Sudarman, dikonfirmasi Senin (11/7/2022).
Baca juga: Hendak Menyalip, Mobil Travel Angkut 15 Penumpang Terguling di Jembrana
Dari keterangan saksi mata, kata dia, saat itu korban dan lima orang temannya sedang minum tuak di kedai tersebut. Saat itu datang pelaku KBH dan dua orang teman perempuannya.
Korban kemudian menegur pelaku dan berkata bahwa perempuan yang diajak adalah istri orang.
Pelaku yang mendengar itu, tidak terima dan langsung marah hingga adu mulut dengan korban.
Tak lama berselang, pelaku bersama dua teman perempuannya pergi dari kedai.
Kemudian, pada Sabtu (9/7/2022) sekitar pukul 03.00 Wita, pelaku kembali lagi ke kedai bersama temannya dengan sepeda motor Mio warna hitam bernomor polisi DK 4493 XJ.
Pelaku mendatangi korban yang saat itu sudah selesai minum dan hendak pulang.
Baca juga: Bikin Resah Warga, Pelaku Begal Paha di Jembrana Bali Ditangkap
Tanpa basa-basi, pelaku langsung menusuk korban hingga mengalami luka gores di bagian jari dan lengan, serta luka tusuk di bagian dada.
Begitu melihat korban sudah terkapar, pelaku kembali hendak menusuk korban. Namun, sejumlah teman korban langsung melerai dan pelaku langsung pergi.
Sementara, korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Peristiwa itu lantas dilaporkan ke Polsek Negara. Polisi langsung melakukan penyelidikan dan tak lama kemudian pelaku berhasil ditangkap.
Baca juga: Jatuh ke Sumur Sedalam 15 Meter, Warga Jembrana Tewas
Dalam kasus ini, polisi mengamankan barang bukti berupa 1 buah pisau gagang kayu warna coklat panjang 30 cm, pakaian korban yang robek dan berisi bercak darah.
"Untuk korban masih dirawat, karena lukanya cukup parah akhirnya dirujuk ke RSU Negara. Lukanya tak sampai organ vital," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.