NUSA DUA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menanggapi wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Masih dimatangkan, tunggu saja besok," kata Arifin usai menghadiri SAI20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (30/8/2022).
Saat ditanya mengenai minyak asal Rusia yang lebih murah dari minyak dunia, Arifin mengatakan, Pertamina tentu saja mempertimbangkan minyak yang lebih murah.
Baca juga: KSP: Pemerintah di Berbagai Negara Tak Ingin Harga BBM Naik, Termasuk Indonesia
"Prinsipnya kalau ada yang murah beli dong, tapi belum tahu dari mana sumbernya. Kalau ada, kalau murah barangnya kan cepat habis," kata Arifin.
Seperti dilansir Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada kemungkinan Presiden Jokowi bakal mengumumkan kenaikan harga BBM.
Baca juga: Pemerintah Beri Bansos Rp 24,17 Triliun, Sinyal Harga BBM Naik Pekan Ini?
Sinyal kenaikan BBM ini telah diungkapkan oleh sejumlah menteri, seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Menurut pemerintah, kenaikan BBM ini perlu dilakukan lantaran beban APBN menanggung subsidi energi yang mencapai Rp 502,4 triliun pada tahun ini.
Jika harga BBM subsidi tidak dinaikkan, beban anggaran subsidi energi bisa tembus Rp 600 triliun.
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) terus gencar mensosialisasikan penerapan MyPertamina agar BBM pertalite dan solar bisa diperuntukkan bagi masyarakat yang berhak menerima.