KOMPAS.com - FBS (37), dosen asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap atas dugaan pencabulan bocah laki-laki, SK (13).
Korban diduga dicabuli pelaku di toilet Gate 3, tepatnya di terminal keberangkatan domestik Bandara Ngurah Rai pada Rabu (4/1/2023) pada pukul 16.00 Wita.
Saat itu korban bersama orangtuanya sedang menunggu jadwal penerbangan dari Denpasar menuju Jakarta usai berlibur di Bali
Sementara FBS transit perjalanan dari NTT menuju Yogyakarta. Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku ke Yogyakarta untuk melanjutkan program doktoral S3.
"Dia (pelaku) disampaikan dosen di NTT, S2 dan mengajar dan melanjutkan S3 di Yogya," kata Kasubdit IV PPA Ditreskrimum Polda Bali AKBP Ni Luh Kompiang Srinadi, Selasa (10/1/2023).
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto menjelaskan pencabulan terjadi saat pelaku dan korban sama-sama menunggu penerbangan.
Saat kejadian, pelaku mengikuti korban yang pergi ke toilet bandara. Saat itu pelaku sempat terlihat melirik alat vital korban.
Mereka pun berpapasan saat pelaku mencuci tangan di wastafel. Lalu pelaku mengajak korban masuk ke dalam toilet untuk melancarkan niat jahatnya.
"Korban merasa seperti dihipnotis terlapor (pelaku) dan bersedia dituntun oleh terlapor untuk masuk bilik (kamar kecil) jongkok," kata dia.
Setelah mencabuli korban, pelaku kemudian meninggalkan korban di dalam toilet dalam kondisi syok dan ketakutan.
Tak lama korban keluar dari dalam toilet dan memberanikan diri melaporkan kejadian yang baru menimpanya ke orangtuanya.
Selanjutnya, orangtua korban langsung melaporkan kejadian ini ke Polda Bali, hingga akhirnya pelaku ditetapkan sebagai tersangka dan ditangkap.
Srinadi mengatakan pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka setelah petugas memeriksa korban, saksi dan pengakuan pelaku.
Penyidik juga telah mendapat alat bukti pendukung lainnya seperti baju korban dan pelaku, serta rekaman CCTV di lokasi kejadian.
Baca juga: Diduga Cabuli Bocah Laki-laki di Bandara Ngurah Rai Bali, Dosen Asal NTT Ditangkap
"(Pelaku) Dia membenarkan, dia melakukan hal itu melecehkan anak itu dan saksi-saksi yang lain. Dari bandara, pengambilan CCTV untuk digital forensik, baju korban ada sperma di sana, kita minta ke labfor untuk pemeriksaan untuk membuktikan anak itu sampai keluar," kata dia.