Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Tamblang yang Diresmikan Jokowi Dibangun dengan Teknologi Inti Aspal, Apa Itu?

Kompas.com - 03/02/2023, 06:01 WIB
Hasan,
Krisiandi

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - Bendungan Tamblang di Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, dibangun dengan menggunakan teknologi inti aspal pada inti kontruksi bendungan.

Bendungan tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (2/3/2023).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerangkan, bendungan dibangun untuk mendukung Proyek Strategi Nasional (PSN).

Bendungan tersebut diperuntukkan sebagai sumber air irigasi dan air baku, yang didukung dengan pembangunan pipa penjernih air.

Ia menjelaskan, pengelolaan bendungan dilakukan Pemerintah Pusat termasuk operasional serta pemeliharaan melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.

Baca juga: Jokowi Resmikan Bendungan Tamblang Bali Senilai Rp 820 Miliar

"Mengenai pemanfaatan bendungan, kalau dari sisi pemerintah yaitu pengelolaan instalasi pipa dan bendungannya, kemudian untuk masyarakat lanjut pada sambungan ke masing-masing rumah," jelas Basuki, Kamis di Buleleng.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Jarot Widyoko menyebutkan, Bendungan Tamblang menjadi bendungan pertama yang menggunakan aspal sebagai kontruksi inti bendungan di Asia Tenggara.

Teknologi inti aspal yang diaplikasi setebal 70 centimeter. Ia menyebut teknologi ini teruji membuat bendungan lebih kedap dan anti bocor.

Peresmian Bendungan Tamblang di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Kamis (2/3/2023).Ahmad Muzakki Peresmian Bendungan Tamblang di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Kamis (2/3/2023).
Selain itu, daya tahan bendungan lebih kuat, volume yang dibutuhkan lebih sedikit, fleksibiltas tinggi, resisten terhadap gaya beban dari segala arah, dan tidak berbahaya untuk air minum.

"Alasan memilih aspal karena untuk menekan biaya pembangunan karena jika menggunakan bahan yang biasa digunakan (tanah liat) itu biayanya sangat tinggi. Jadi kami mencari sistem yang ekonomis dan seefisien mungkin,” jelasnya.

Baca juga: Gubernur Koster Usul Nama Bendungan Tamblang Diganti Jadi Danu Kerthi, Ini Maknanya

Dengan mengoptimalkan volume 510 liter per detik air dari bendungan akan diolah melalui perawatan air baku. Kemudian pihak Perumda terkait akan menyalurkan melalui sambungan ke rumah warga.

Bendungan Tamblang akan difungsikan sebagai penyedia air baku irigasi sawah khususnya daerah irigasi Bungkulan dan daerah irigasi Bulian seluas 588 hektar. Rencananya bendungan tersebut juga rencananya akan dijadikan sebagai destinasi wisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Alat Printer di Bali Ludes Terbakar, Kerugian Rp 4 Miliar

Toko Alat Printer di Bali Ludes Terbakar, Kerugian Rp 4 Miliar

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Senin 15 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Senin 15 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Perwira TNI yang Dilaporkan Selingkuh Dinonaktifkan

Perwira TNI yang Dilaporkan Selingkuh Dinonaktifkan

Denpasar
2 Kapal Navigasi Dikerahkan untuk Angkut Penumpang Arus Balik dari Pulau Terluar Sumenep

2 Kapal Navigasi Dikerahkan untuk Angkut Penumpang Arus Balik dari Pulau Terluar Sumenep

Denpasar
Perwira TNI yang Dilaporkan Selingkuh Ternyata Pernah Dihukum 8 Bulan Penjara karena KDRT

Perwira TNI yang Dilaporkan Selingkuh Ternyata Pernah Dihukum 8 Bulan Penjara karena KDRT

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 14 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 14 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 13 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 13 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Jumlah Penonton Melonjak Saat Libur Lebaran, Pentas Tari Kecak di Uluwatu Digelar Dua Kali Sehari

Jumlah Penonton Melonjak Saat Libur Lebaran, Pentas Tari Kecak di Uluwatu Digelar Dua Kali Sehari

Denpasar
Terperosok ke Sumur Sedalam 5 Meter, Kakek di Jembrana Tewas

Terperosok ke Sumur Sedalam 5 Meter, Kakek di Jembrana Tewas

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 12 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 12 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 9 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 9 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 9 April 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 9 April 2024

Denpasar
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Bali, 9 April 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Bali, 9 April 2024

Denpasar
Turis Australia Kehilangan Uang Rp 73 Juta, Awalnya Kartu Akses Kamar Hotel Hilang

Turis Australia Kehilangan Uang Rp 73 Juta, Awalnya Kartu Akses Kamar Hotel Hilang

Denpasar
Antrean Kendaraan ke Pelabuhan Gilimanuk Mengular hingga 4,3 Km

Antrean Kendaraan ke Pelabuhan Gilimanuk Mengular hingga 4,3 Km

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com