Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes RI Tetapkan Dua Kabupaten di Provinsi NTT Berstatus KLB Rabies

Kompas.com - 03/06/2023, 15:59 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Imran Pambudi, mengatakan bahwa saat ini ada dua kabupaten di Indonesia yang berstatus kejadian luar biasa (KLB) rabies, yaitu Kabupaten Sikka dan Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Imran, sebelumnya, Kabupaten TTS yang berada di Pulau Timor tersebut belum pernah melaporkan kasus rabies.

"Jadi, begitu ada satu (kasus rabies), bahaya banget. Kalau Flores sudah beberapa tahun lalu sudah ada. Begitu ada, perlu ditetapkan KLB," katanya, sebagaimana diberitakan Tribunnews, Sabtu (3/6/2023).

Ketersediaan vaksin rabies

Mengenai ketersediaan vaksin rabies, dr. Imran menjelaskan, pada tahun 2023, Kemenkes telah menyediakan vaksinasi rabies sebanyak 241.700 vial dan 1.650 vial untuk serum antirabies (SAR).

Baca juga: 107 Warga TTS Digigit Anjing, 13 di Antaranya Alami Gejala Rabies

Saat ini, pihaknya pun sudah mendistribusikan vaksin rabies sebanyak hampir 227 ribu vial ke tingkat provinsi.

"Di daerah juga mereka mengadakan vaksin rabies, seperti Bali. Mereka punya dana untuk membeli vaksin anti rabies. Karena kalau semua mengandalkan pusat, saya kira berat ya," ujar dr. Imran.

dr. Imran pun menegaskan bahwa ketersediaan vaksin rabies di lapangan sangat bervariasi, bergantung seberapa banyak kasus yang terjadi. 

"Tapi, yang jelas kami sudah mempunyai stok, melakukan pengadaan dan sudah diplot ke provinsi," terangnya.

Diduga berkaitan dengan pandemi Covid-19

dr. Imran mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). 

Baca juga: 5 Orang Meninggal akibat Rabies di NTT

Hasilnya, ada dugaan bahwa kasus rabies saat ini berkaitan dengan pandemi Covid-19.

Ia menjelaskan, pada tahun 2020, tercatat 82.634 kasus gigitan oleh hewan rabies, kemudian yang mendapat vaksin antirabies hampir 57 ribu orang, dan sebanyak 40 orang meninggal. Sementara itu, di tahun 2021, ada 57.257 kasus dan 62 orang meninggal akibat rabies.

Puncak kasus rabies pun terjadi pada tahun 2022 dengan 104.229 kasus gigitan dengan 102 kasus kematian.

"Jadi, pada tahun 2019, 2020, 2021, itu kan pandemi Covid-19, semua kegiatan berhenti, termasuk vaksinasi terhadap hewan," paparnya.

Pada tahun 2020, masyarakat masih lebih banyak beraktivitas di rumah sehingga tidak sering bersinggungan dengan hewan dan kasus rabies pun masih belum terlalu tinggi. 

Baca juga: Menyoal Kasus Rabies di NTT, Ahli Sebut Berpotensi Menjadi Wabah yang Besar

Kasus rabies mulai naik di tahun 2021 dan mencapai puncaknya pada tahun 2022, setelah ada pelonggaran aturan pandemi Covid-19.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Istri Perwira TNI yang Jadi Tersangka Usai Unggah Dugaan Perselingkuhan Suami Ajukan Praperadilan

Istri Perwira TNI yang Jadi Tersangka Usai Unggah Dugaan Perselingkuhan Suami Ajukan Praperadilan

Denpasar
Apple Academy Akan Dibuka di Bali, Pj Gubernur: Kita Bersyukur

Apple Academy Akan Dibuka di Bali, Pj Gubernur: Kita Bersyukur

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Denpasar
Imbas Erupsi Gunung Ruang, 2 Penerbangan dari Bali ke Jepang dan China Dibatalkan

Imbas Erupsi Gunung Ruang, 2 Penerbangan dari Bali ke Jepang dan China Dibatalkan

Denpasar
Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Berkurang 4 Meter, BMKG: Kemungkinan Terkait El Nino

Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Berkurang 4 Meter, BMKG: Kemungkinan Terkait El Nino

Denpasar
Pamit Perbaiki Motor, Pria Lanjut Usia di Bali Ditemukan Tewas di Area Kuburan

Pamit Perbaiki Motor, Pria Lanjut Usia di Bali Ditemukan Tewas di Area Kuburan

Denpasar
Bayar Makan Semaunya dan 'Overstay' di Bali, WN Aljazair Ditangkap Imigrasi

Bayar Makan Semaunya dan "Overstay" di Bali, WN Aljazair Ditangkap Imigrasi

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
'Baby Sitter' di Bali Syok, Uang Rp 36,9 Juta di Rekeningnya Terkuras dan Tersisa Rp 800.000

"Baby Sitter" di Bali Syok, Uang Rp 36,9 Juta di Rekeningnya Terkuras dan Tersisa Rp 800.000

Denpasar
Gudang Rongsokan dan Besi Baja di Bali Terbakar Diduga akibat Korsleting

Gudang Rongsokan dan Besi Baja di Bali Terbakar Diduga akibat Korsleting

Denpasar
Asita Bali Ungkap 153 Agen Wisata di Bali Masih Tutup Terdampak Covid-19

Asita Bali Ungkap 153 Agen Wisata di Bali Masih Tutup Terdampak Covid-19

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Denpasar
Toko Alat Printer di Bali Ludes Terbakar, Kerugian Rp 4 Miliar

Toko Alat Printer di Bali Ludes Terbakar, Kerugian Rp 4 Miliar

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Senin 15 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Senin 15 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com