Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Dinpar soal Wisatawan Dipalak Rp 300.000 di Air Terjun Sekumpul Buleleng

Kompas.com - 17/11/2023, 08:24 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Dinas Pariwisata (Dinpar) dan Satpol PP Kabupaten Buleleng, Bali, segera menindaklanjuti oknum warga yang memalak wisatawan di Air Terjun Sekumpul.

Dalam video yang beredar, warga yang berada di pos loket masuk meminta uang Rp 300.000 kepada wisatawan.

"Hasil pengecekan kami itu memang benar apa yang ada di video itu dan diakui oleh yang bersangkutan. Hari ini kami minta pos ditutup. Jadi pos yang ada di sepanjang jalan kilometer 1 sampai Desa Lemukih ditutup untuk sementara," kata Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara di Buleleng, Kamis (16/11/2023).

Baca juga: Wisatawan Asing Tewas Tertabrak Pikap Bermuatan Sayur di Buleleng

Videonya viral

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam video yang beredar tampak wistawan diminta uang untuk tiket masuk dan paket aktivitas outdoor oleh warga.

Hal itu membuat sejumlah wisatawan terganggu kenyamanannya. Menurut Dody, keberadaan pos-pos itu membuat pengunjung merasa dipalak.

Baca juga: Viral Video Wisatawan Dipalak Rp 300.000 di Air Terjun Sekumpul Buleleng, Dinas Pariwisata: Sudah Ditutup

"Wisatwan merasa dipalak, jadi disetop. Di situ mereka membeli tiket masuk dan activity. Yang dijual itu adalah activity yaitu tracking dengan pemandunya," sebut dia.

"Nah, actvity berupa tracking dan pemandu, ini menang harus ada sebuah kesepakatan oleh pengelola inti, ini ibaratnya berlomba-lomba membuat konter mendekatkan ke arah datangnya wisatawan," lanjutnya.

Langkah Dinpar

Usai insiden itu menjadi sorotan, pihak Dinpar Buleleng akan memanggil pengelola pos loket masuk kawasan Air Terjun Sekumpul untuk membahas hal ini dengan pemerintah desa dan pihak kecamatan.

"Sebetulnya ini sesuatu yg memang tidak mengenakan, tapi tata kelolanya yang perlu diperbaiki. Jadi kita lakukan langkah penutupan," imbuh dia.

Selanjutnya, pihaknya akan merancang tata kelola wisata Air Terjun Sekumpul dengan merujuk pada Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 28 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Pariwisata Bali.

(Penulis: Hasan | Editor: Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Sandiaga Uno Minta WNA yang Promosikan Situs Porno di Bali Disanksi Tegas

Denpasar
Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Tolak Tawaran Menteri dari Prabowo, Luhut: Saya Siap Bantu Jadi Penasihat

Denpasar
Ketahuan 'Overstay' Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Ketahuan "Overstay" Saat Urus Izin Tinggal di Imigrasi Singaraja, WN Rusia Dideportasi

Denpasar
Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Perempuan Penyandang Disabilitas di Buleleng Diperkosa Tetangganya hingga Hamil

Denpasar
Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Balita 18 Bulan di Jembrana Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Keluar Rumah Tanpa Sepengetahuan Orangtua

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Ikuti Google Maps, Wisatawan Inggris Tewas Usai Motornya Terperosok ke Jurang di Buleleng

Denpasar
Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Luhut Persilakan Aktivis Demo Saat WWF Ke-10 2024 di Bali

Denpasar
Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

Denpasar
Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com