Salin Artikel

Fenomena Waterspout di Selat Bali, Jarak Pandang Nol Meter hingga Penyeberangan Ditutup

Penutupan pada Selasa (11/1/2022) siang itu disebabkan karena kabut tebal yang membuat visibilitas atau jarak pandang di laut menjadi nol meter.

Disertai angin kencang

Waterspout muncul di tengah hujan lebat disertai angin kencang sekitar pukul 13.18 WIB.

Setelah angin dan hujan, kemudian muncul kabut hingga menyebabkan mata telanjang tak bisa melihat.

"Setelah hujan deras kan turun kabut, dan visibilitasnya nol. Nah itu tadi untuk keamanan pelayaran sementara ditutup, begitu saja, biasa," kata General Manager (GM) PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Suharto.

Suharto menyebutkan, peristiwa tersebut sudah biasa terjadi.

Pihaknya pun mengantisipasi dengan melakukan penutupan penyeberangan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Penutupan dilakukan sesaat setelah waterspout muncul di laut.

"Betul (ditutup) karena angin kencang mulai pukul 12.30 WIB. Biasanya menjelang hujan angin kencang," kata Suharto melalui sambungan telepon, Selasa.


Namun pelabuhan kembali dibuka satu jam kemudian setelah cuaca membaik dan jarak pandang nakhoda tak lagi nol meter.

Menurutnya, tak ada antrean panjang yang diakibatkan oleh penutupan ini.

Setelah penyeberangan dibuka, sejumlah kendaraan yang sempat menunggu langsung memasuki kapal.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banyuwangi, Ahmad Su'udi | Editor: Andi Hartik)

https://denpasar.kompas.com/read/2022/01/12/065153978/fenomena-waterspout-di-selat-bali-jarak-pandang-nol-meter-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke