Salin Artikel

Tolak Dikaitkan dengan Sampah Bungkus Antigen Bekas di Selat Bali, Dinkes Bali: Bukan Kita

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan, pihaknya yakin sampah medis tersebut berasal dari faskes di area Banyuwangi, Jawa Timur.

"Itu di Banyuwangi, bukan dari kita di Bali. Kita berpikir logis saja, itu ditemukan di tepi Pantai Banyuwangi. Kalau kita berandai-andai orang menuduh kita kalau itu buangan dari Bali, kan itu sekian puluh meter loh jarak antara Gilimanuk ke Ketapang. Tidak mungkin sampai ke sana," kata Rentin saat ditemui di Kantor BPBD Bali, Rabu (2/2/2022).

Rentin memastikan, temuan sampah yang dibuang ke laut atau perairan di Bali sejauh ini belum pernah ditemukan di Bali.

Meski Bali belum memiliki tempat pengolahan limbah medis, pihaknya selama ini selalu konsisten bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengirimkan limbah medis ke tempat pengolahan limbah medis di Jawa Timur.

"Misalnya beberapa faskes di Bali terkoordinir oleh RSBM (Rumh Sakit Bali Mandara), jadi RSBM mengumpulkan, setalah itu RSBM mengirimkan ke pihak rekanan atau pihak ketiga yang sudah bekerja sama dengan kita bertahun-tahun, itu ada di Surabaya," kata dia.


"Sejauh ini yang kami amati dari sisi Dinas Kesehatan, sampah medis sejauh ini belum ada masalah, tapi ada keinginan ketika selama ini kita masih bekerja sama dengan eksternal, ke depan kita berharap di Bali kita memiliki sentra pengolahan limbah medis," lanjutnya.

Rentin mengaku, ia sampai dipanggil Komisi IV DPRD Bali terkait dengan viralnya ribuan bungkus alat rapid test bekas yang mengapung di perairan selat Bali.

"Saya mengatakan, ketika salah satunya dalah terkait dengan sampah medis yang sempat viral terjadi di Banyuwangi, saya ingin meyakinkan bahwa di Bali tidak terjadi kondisi tersebut," pungkasnya.

https://denpasar.kompas.com/read/2022/02/02/155502478/tolak-dikaitkan-dengan-sampah-bungkus-antigen-bekas-di-selat-bali-dinkes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke