Salin Artikel

Jelang G20, Pemerintah Kucurkan Rp 105 Miliar untuk Bangun 3 Tempat Pengolahan Sampah RDF di Bali

Tempat pengolahan itu nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan sampah yang diproses dengan sistem Refuse Derived Fuel (RDF) atau mengelola sampah menjadi bahan bakar.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, rencana pembangunan pengolahan sampah terpadu sejatinya sudah disiapkan sejak jauh-jauh hari. Tujuannya tentu untuk membuat Bali bersih.

"Kita mau bikin Bali ini bersih. Sebenarnya waktu IMF World Bank, kita mau mengelola Suwung. Tapi masalah tipping fee jadi isu dan akhirnya rencana itu berhenti, sekarang kita menemukan bentuk yang lebih bagus yaitu Refuse Derived Duel (RDF)," kata Luhut di Denpasar, Jumat (25/2/2022).

Luhut menjelaskan, tiga TPST di Kota Denpasar nantinya akan berada di Kelurahan Padangsambian, Kelurahan Kertalanggu dan Tahura di By Pass Ngurah Rai.

Total anggaran yang disiapkan untuk pembangunan TPST itu diperkirakan mencapai Rp 105 miliar.

“Ini jauh lebih murah daripada kita bikin Waste to Energy yang tadinya kita mau bikin di TPA Suwung itu dan biayanya Rp 2,5 triliun," kata dia.


Kelola 820 ton sampah

Luhut menambahkan fasilitas itu nantinya mampu mengelola sekitar 820 ton sampah dalam sehari.

Kapasitas tersebut, lanjut dia, sesuai dengan jumlah sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga dan industri yang berada di Kota Denpasar setiap hari.

"RDF ini sudah ada di Cilacap, sudah ada juga di beberapa tempat. Nah, sekarang kita buat di sini," kata dia.

"Jadi semua ini kita targetkan Juli akhir (2022) sudah selesai, Agustus, September sudah bisa operasi," pungkasnya.

https://denpasar.kompas.com/read/2022/02/25/165635878/jelang-g20-pemerintah-kucurkan-rp-105-miliar-untuk-bangun-3-tempat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke