Salin Artikel

Cerita Made Winangsih Dapat BLT, Sebut BBM Naik Jadi Beban Keluarga

BLT yang disalurkan oleh PT Pos Indonesia tersebut sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kepada 165.333 keluarga di Bali.

Made bercerita selama ini uang penjualan canang tak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Apalagi, penghasilan suaminya yang bekerja sebagai buruh proyek bangunan juga tak menentu.

Sementara anaknya yang duduk di bangku kelas X SMK di Denpasar perlu tambahan untuk uang saku karena harga BBM naik.

Selama ini anaknya ke sekolah dengan mengendarai motor. Terkadang anaknya harus jalan kaki ke sekolah karena tak ada uang untuk membeli BBM.

"Ya keberatan (BBM naik) juga karena anak sekolah naik sepeda motor jadi kita nambah uang saku. Uang sakunya naik untuk isi bensin, " kata dia saat ditemui di Kantor Pos Indonesia, Renon, Denpasar, Kamis.

Ia berencama menggunakan BLT untuk mmbayar uang sumbangan pengembangan pendidikan (SPP) anaknya.

"Nanti bayar SPP Rp 325.000 untuk bulan ini. Untuk bulan depan kita tunggu lagi lah semoga ada rezeki," katanya.

BLT tak cukup untuk kebutuhan keluarga

Putu S (20) mengatakan hal sama. Ia mengaku kenaikan harga BBM sangat terdampak pada keuangan keluarga.

Menurutnya BLT yang disalurkan pemerintah tak cukup untuk menutup kebutuhan mereka sehari-hari.

Apalagi saat ini sang ayah sedang sakit dan dua adiknya masih duduk di bangku sekolah.

Karena kondisi keuangan yang tak stabil, Putu S memilih tak melanjutkan kuliah karena harus bekerja membantu orangtuanya.

"Zaman sekarang cari uang sulit, saya juga mau kuliah juga sangat sulit sekali. (BLT BBM Rp 600.000) dibilang mencukupi ya tidak ya. Semoga ada kebijakan lain yang bisa membantu yang kurang mampu," kata dia saat menemani ibunya menerima BLT BBM.

Dapat Rp 500.000 per orang

Sementara itu, Executive General Manager PT Pos Indonesia area Bali Nandi Hidayat mengatakan total uang yang akan disalurkan pada tahap pertama sebesar Rp 82.666.500.000.

"BLT BBM kan untuk empat bulan. Per bulan Rp 150.000. Yang sekarang kami bayarkan BLT BBM untuk September dan Oktober 2022. Di luar itu ada lagi ada program bantuan sembako sebesar Rp 200.000 untuk September. Artinya mereka menerima bantuan tunai sebesar Rp 500.000 per orang," kata dia.

Ia mengatakan pola penyaluran BLT dilakukan dengan tiga cara. Pertama, warga mengambil di kantor pos yang telah ditentukan.

Kedua, petugas mengantar BLT ke rumah warga yang sakit, difabel, atau warga lanjut usia (lansia). Terakhir, penyaluran bantuan dilakukan melalui kantor kelurahan.

Sedangkan, syarat pengambilan BLT di kantor pos adalah membawa surat undangan yang dikirim oleh PT Pos Indonesia, KTP, dan KK.

Ia menargetkan proses penyaluran BLT BBM ini akan tuntas pada sepuluh hari ke depan.

"Hingga saat ini kami sudah menyalurkan BLT BBM dan sembako kepada 17.000 KPM," katanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Yohanes Valdi Seriang Ginta | Editor : Dheri Agriesta)

https://denpasar.kompas.com/read/2022/09/08/203000478/cerita-made-winangsih-dapat-blt-sebut-bbm-naik-jadi-beban-keluarga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke