Salin Artikel

2.500 Penjor Sambut Delegasi KTT G20 di Bali

DENPASAR, KOMPAS.com - Sebanyak 2.500 penjor dipasang di sepanjang rute lalu lintas yang akan dilewati para delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Penjor-penjor ini juga dipasang di sekitar lokasi KTT G20 dan penginapan para delegasi.

Pemerintah Provinsi Bali mengelontorkan dana sebesar Rp 3,5 miliar untuk pemasangan penjor ini.

Ketua Paruman Walaka Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan, penjor merupakan simbol ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Penjor merupakan bentuk ucapan terima kasih yang disampaikan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) karena telah mengutus Sang Hyang Tri Murti untuk menolong umat manusia dari kelaparan dan bencana," katanya dalam keterangan rilis, Minggu (13/11/2022).

Masyarakat Bali mengenal dua jenis penjor. Yakni, penjor yang dipasang berkaitan dengan upacara adat, seperti saat Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Kemudian, penjor pepenjoran atau hiasan. Pemasangan penjor pepenjor tak harus berkaitan dengan kegiatan upacara adat atau hari raya.

"Jadi, penjor (yang disiapkan untuk menyambut KTT G20) tersebut murni berfungsi sebagai hiasan yang ditujukan untuk mempercantik acara," katanya.

Secara filosofi umat Hindu Bali, penjor merupakan persembahan kepada Hyang Betara Gunung Agung, tempat bersemayamnya para Dewa. Sehingga, penjor dibuat dari batang bambu yang melengkung dengan tinggi 10 meter.

Pada penjor dipasang sanggah berbahan pelepah kelapa menandakan leher dan kepala naga. Selanjutnya, yang melingkar di dekat kelapa menggambarkan rambut naga.

Kemudian, pada ujung penjor dipasang sampian berbentuk melengkung menandakan ekor naga.

Selain itu, terdapat beberapa hiasan yang terpasang sepanjang bambu yang terdiri dari gantung-gantungan padi, ketela, jagung, kain, dan sebagainya untuk menggambarkan simbol bulu naga.

https://denpasar.kompas.com/read/2022/11/13/160351778/2500-penjor-sambut-delegasi-ktt-g20-di-bali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke