Dalam video berdurasi sekitar sepuluh detik itu, mamalia laut raksasa tersebut tampak muncul ke permukaan sebelum mengangkat ekornya dan kembali menyelam.
Detik-detik kemunculan paus tersebut direkam oleh nelayan di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Dosen Jurusan Kelautan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Gede Iwan Setiabudi, menjelaskan bahwa kehadiran paus sperma di perairan utara Bali bukanlah indikasi jalur migrasi tetap.
Kemunculan mamalia besar itu disebut sebagai fenomena kemunculan acak yang dipengaruhi kondisi laut.
"Perairan utara Bali itu bersifat buntu dan hanya terbuka dari arah timur. Jadi besar kemungkinan paus-paus itu hanya melintas, bukan jalur migrasi yang menetap," jelas Iwan, Senin.
Menurut Iwan, migrasi paus sperma secara umum lebih sering tercatat di kawasan Laut Sawu, perairan Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
Di wilayah tersebut, pola migrasi lebih teratur dan dapat teramati sepanjang tahun.
"Untuk di utara Bali, kemunculannya tidak bisa diprediksi dan tidak teratur waktu atau lokasi. Jadi ini bukan jalur migrasi, kemungkinan mereka mengikuti pola hidro-oseanografi tertentu atau arus laut yang menuntun ke wilayah ini," ujarnya.
Ia menambahkan, fenomena ini sebenarnya bukan pertama kali terjadi.
Penggiat wisata bahari di Pemuteran dan kawasan Taman Nasional Bali Barat beberapa kali melaporkan keberadaan paus, meski jarang dan tidak reguler.
Iwan menilai kemunculan paus secara acak dapat dipicu sejumlah faktor lingkungan.
"Bisa saja mereka terpengaruh gangguan sonar bawah laut, perubahan suhu ekstrem, atau cuaca buruk. Sekarang sedang musim badai, jadi kemungkinan paus terpisah dari rombongannya," katanya.
Paus sperma termasuk kelompok cetacea yang hidup berkelompok dan memiliki struktur sosial kuat.
Jika seekor paus terlihat sendirian, kata Iwan, itu dapat menandakan ia sedang tersesat atau mengalami kondisi fisik tertentu.
Dari rekaman video yang beredar, Iwan memastikan perilaku dan ciri fisik yang tampak merupakan karakter paus sperma dewasa.
"Ekor yang terangkat tinggi sebelum menyelam itu adalah fluke-up dive, gerakan khas paus sperma ketika bersiap melakukan penyelaman dalam," jelasnya.
Ia memaparkan bentuk ekor yang terekam terlihat lebar menyerupai segitiga, memiliki lekukan dalam di bagian tengah.
Serta berwarna gelap dengan tepi belakang lurus, semua sesuai karakteristik paus sperma dewasa.
"Sebelum menyelam, paus ini juga tampak logging atau mengapung tenang sekitar dua detik untuk mengambil napas. Itu adalah tanda khas paus sebelum turun ke kedalaman untuk berburu," ucap Iwan.
https://denpasar.kompas.com/read/2025/12/08/084346978/video-paus-sperma-muncul-di-laut-bali-ahli-ungkap-bukan-jalur-migrasi-tetap