Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Virus dari China, Dinkes Bali Imbau Bandara Pasang Thermoscanner

Kompas.com - 17/01/2020, 15:16 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengimbau ke pihak bandara dan pelabuhan di Bali untuk memasang thermoscanner atau pendeteksi suhu badan.

Hal ini setelah keluarnya instruksi dari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mencegah masuknya virus jenis baru yang menyebabkan wabah mematikan dari Kota Wuhan, China Tengah.

"Sudah, kami langsung mengimbau kepada pihak bandara, pihak pelabuhan untuk mengantisipasi masuknya virus jenis baru. Itu sudah sesuai dengan apa yang diimbau Pak Menkes," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Ketut Suarjaya, Jumat (17/1/2020).

Baca juga: Soal Virus Mematikan Asal China, Menkes: Semua Bandara dan Pelabuhan Waspada

Jadi, jika nanti ada wisatawan yang terdeteksi ada peningkatan suhu dan ada gejala klinis sesuai dengan virus tersebut langsung diisolasi.

Suarjaya menuturkan, virus corona jenis baru itu menimbulkan infeksi paru. Gejalanya yang pertama adalah panas dan demam.

"Karena yang terkena adalah paru ya batuk-batuk, pilek dan sesak nafas," kata dia.

Adapun penularannya, virus ini seperti flu biasa yakni dari bersin, kontak langsung, dan lewat udara.

Adapun efeknya kalau tidak cepat ditangani bisa menimbulkan sesak nafas dan hingga menyebabkan kematian.

Baca juga: Cegah Virus Pneumonia Asal China, Masyarakat Diimbau Pakai Pelindung Diri

Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengantisipasi masuknya virus jenis baru yang menyebabkan wabah mematikan dari Kota Wuhan, China Tengah.

Terawan mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk menjaga ketat jalur masuk RI seperti bandara dan pelabuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com