Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Robi Navicula Perangi Covid-19 dengan Arak Bali, Berdayakan 150 Perajin

Kompas.com - 11/05/2020, 03:34 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Di awal wabah Covid-19, hand sanitizer begitu sulit didapatkan. Jika pun ada, harganya sangat mahal di pasaran. 

Berawal dari kesulitan itu, musisi Gede Robi Supriyanto atau yang dikenal Robi Navicula bersama Kopernik mencari solusi dengan memanfaatkan arak Bali sebagai bahan baku pembuatan hand sanitizer. 

 

Kepada Kompas.com, Robi bercerita bahwa arak yang dijadikan sebagai bahan baku hand sanitizer bisa memberdayakan sumberdaya dan kearifan lokal.

Baca juga: Pemeriksaan Cepat, Kunci Rahasia Bali Kendalikan Wabah Covid-19 Tanpa PSBB

Kemudian yang tak kalah penting mampu menggerakan ekonomi dan meningkatkan pendapatan para perajin arak di massa sulit seperti saat ini.

"Ide ini terbersit dari awal-awal pandemi yang mana ada krisis hand sanitizer. Sampai ada kecurigaan apakah ada yang menimbun bahan dan produknya sampai harganya selangit," ujar Robi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/5/2020).

Robi menjelaskan, awalnya sekitar 14 Februari, dia bersama temannya sempat membuat festival arak Bali.

Dari sana, Robi tahu bahwa kadar alkohol dari arak Bali ternyata bisa disesuaikan.

Dari penjelasan perajin, kadar alkohol arak Bali yang beredar dan dikonsumsi antara 35 hingga 40 persen.

Melalui proses destilasi, kadar alkohol bisa ditingkatkan menjadi 70 persen sehingga bisa dijadikan sebagai bahan baku hand sanitizer.

Di awal wabah Covid-19, hand sanitizer begitu sulit dicari. Jika pun ada, harganya sangat mahal di pasaran. 
Berawal dari kesulitan itu, musisi Gede Robi Supriyanto atau yang dikenal Robi Navicula bersama Kopernik mencari solusi dengan memanfaatkan arak Bali sebagai bahan baku pembuatan hand sanitizer. Tangkapan layar Facebook Robi Navicula Di awal wabah Covid-19, hand sanitizer begitu sulit dicari. Jika pun ada, harganya sangat mahal di pasaran. Berawal dari kesulitan itu, musisi Gede Robi Supriyanto atau yang dikenal Robi Navicula bersama Kopernik mencari solusi dengan memanfaatkan arak Bali sebagai bahan baku pembuatan hand sanitizer.

Robi kemudian berbicara dengan produsen kosmetik di Bali yang menyanggupi untuk membuat hand sanitizer dengan bahan baku arak. 

Robi mengatakan pihaknya telah memesan sekitar 2.500 liter arak Bali dengan kadar alkohol 70 persen ke perajin arak di Jungutan, Bebandem, Karangasem.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar, Kalsel 10 Mei 2020

Ada sekitar 150 petani arak akan terlibat dalam produksi hand sanitizer ini.

"Tujuan kita kan ingin suplai hand sanitizer dan juga ingin membantu ekonomi lokal," katanya.

Nantinya, hand sanitizer ini akan dibagikan ke masyarakat.

Solusi ada di sekitar

Robi mengatakan, terkait wabah Covid-19 ini, ternyata solusinya tak jauh-jauh, ada di sekitar masyarakat.

Di awal wabah Covid-19, hand sanitizer begitu sulit dicari. Jika pun ada, harganya sangat mahal di pasaran. 
Berawal dari kesulitan itu, musisi Gede Robi Supriyanto atau yang dikenal Robi Navicula bersama Kopernik mencari solusi dengan memanfaatkan arak Bali sebagai bahan baku pembuatan hand sanitizer. Tangkapan layar Facebook Robi Navicula Di awal wabah Covid-19, hand sanitizer begitu sulit dicari. Jika pun ada, harganya sangat mahal di pasaran. Berawal dari kesulitan itu, musisi Gede Robi Supriyanto atau yang dikenal Robi Navicula bersama Kopernik mencari solusi dengan memanfaatkan arak Bali sebagai bahan baku pembuatan hand sanitizer.

 

Dia mencontohkan pembuatan hand sanitizer yang ternyata bahan bakunya bisa dibuat oleh perajin arak di Karangasem, Bali.

"Intinya, solusinya ada di sekitar masyarakat kita. Kemudian kita semua sepakat dalam menghadapi pandemi ini, solusinya ya memang semua elemen harus ikut terlibat dalam penanganan wabah ini," kata Robi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com