Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Masker di Denpasar Diduga Capai 6,7 Juta Lembar Sebulan, Ini Imbauan Gugus Tugas

Kompas.com - 16/11/2020, 16:37 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Denpasar mewajibkan masyarakat memakai masker selama pandemi Covid-19. Hal ini berdampak kepada meningkatnya jumlah limbah masker kain dan sekali pakai di Denpasar.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai mengatakan, dalam sebulan diperkirakan ada 6,7 juta lembar limbah masker.

Jutaan masker itu berasal dari limbah rumah tangga. Angka itu didapat dengan estimasi jumlah penduduk Denpasar sebanyak 900.000 jiwa.

Dari jumlah itu, seperempat dari total penduduk Denpasar diprediksi beraktivitas di luar rumah. Jumlah yang didapat lalu dikali sebanyak 30 hari.

"Kalau kita estimasi jumlah penduduk sesuai BPS 900.000. Jika yang menggunakan masker 1/4 dari jumlah penduduk maka selama sebulan dapat 6,7 juta lembar," kata Dewa Rai di Kantor Wali Kota Denpasar, Senin (16/11/2020).

Jika dihitung sejak April-Oktober, terdapat 47 juta lembar limbah masker di Denpasar.

Baca juga: Mobil Dinas yang Parkir dengan Kanopi di Jalan Ternyata Milik Komisioner KPU NTB

Data itu belum termasuk limbah masker dari puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Denpasar.

"Kalau di rumah sakit, langsung diolah dan ditangani khusus secara medis dan sesuai tata laksana pemusnahan limbah," kata Dewa Rai.

Sementata untuk limbah masker rumah tangga, Denpasar tidak menanganinya secara khusus.

Limbah masker ini bercampur dengan sampah rumah tangga yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) Suwung, Denpasar.

Limbah masker itu tidak dihancurkan, tetapi ditimbun atau diolah dengan sistem sanitary landfill.

"Berakhir di TPA Suwung dengan sanitary landfill kemudian dipadatkan. Karena ini bahannya kain, ini juga pasti akan hancur," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com