Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Husein Sastranegara Paling Sulit Didarati

Kompas.com - 07/04/2009, 07:35 WIB

BANDAR Udara Husein Sastranegara, Bandung, memang dikenal sebagai bandara yang memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Di tataran pilot Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia yang selalu memberikan kelas pada setiap bandara yang dilewati, Husein Sastranegara menjadi salah satu yang paling sulit.

Berikut ini penuturan Capt R Muh Syafei, mantan Pilot Garuda Indonesia, tentang Bandara Husein Sastranegara, Bandung, dibandingkan dengan bandara lain di Indonesia.

* * * * *

KALAU kita mengelompokkannya, Bandara Husein Sastranegara masuk dalam bandara dengan tingkat kesulilitan IV atau yang paling sulit. Selain Husein Sastranegara ada bandara lain yang sama sulitnya, yaitu bandara lama Padang, Bandara Samratulangi (Manado), dan Bandara Patimura (Ambon).

Sementara untuk bandara dengan faktor kesulitan yang paling rendah masuk dalam tingkat I, seperti Bandara Depati Amir (Pangkalpinang) dan Teluk Betung (Lampung).

Dari bandara-bandara di tingkat IV, Husein Sastranegara juga terbilang paling sulit. Letak geografis menjadi faktor utama kesulitan tersebut, selain terletak di daerah pegunungan, karena Bandung adalah kota di ketinggian, cuaca pun sangat berpengaruh. Angin kencang berputar pun kerap terjadi.

Karena dikelilingi oleh pegunungan, bandara ini hanya memiliki satu celah untuk masuk, yaitu celah Padalarang. Dari celah itu pesawat bisa mendarat atau menerbangkan pesawat di runway yang tergolong pendek.

Nah, situasinya jadi akan sulit apabila cuaca tiba-tiba memburuk. Di sini pilot harus mampu membuat keputusan secara cepat dan tepat. Dan dibutuhkan pengalaman yang cukup untuk bisa membaca tanda-tanda alam. Bayangkan saja bila situasinya berkabut, sulit untuk melihat pegunungan yang berderet disamping runway.

Maka tidak heran apabila di bandara ini sering terjadi kecelakaan pesawat, itu terjadi sejak dulu. Pernah juga tahun 1970-an pesawat Dakota milik Garuda jatuh di sana karena cuaca buruk.

Karena sangat sulitnya, Garuda saat itu juga membuat kebijakan agar kapten pilot baru tidak boleh menerbangkan pesawat ke bandara ini. Pilot in command haruslah pilot yang telah dua tahun menjadi kapten. Sementara kopilotnya harus pengalaman empat tahun menjadi kopilot.

Pada cuaca hujan dan berkabut akan menjadi masalah besar dalam penerbangan di Husein Sastranegara. Karena itu, pilot harus benar-benar menggunakan prosedur penerbangan dengan penuh disiplin. Pilot tidak boleh memaksakan untuk terbang atau mendarat pada situasi seperti ini. Mendingan pendaratan ditunda karena bisa membuat celaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com