Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infeksi Parasit Jadi Penyebab Kematian Paus Sperma di Bali

Kompas.com - 02/09/2019, 22:48 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Seekor mamalia laut jenis Paus Sperma Kerdil ditemukan terdampar di Pantai Serangan, Denpasar Selatan, Senin (2/8) pagi. Sayangnya binatang yang dilindungi tersebut gagal diselamatkan dan mati.

Proses evakuasi dilakukan sekitar pukul 13.00 Wita ke Bali Eksotik Marine Park. Saat dievakuasi paus masih dalam keadaan hidup. Namun kemudian mati dalam perjalanan.

Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali kemudian melakukan nekropsi untuk mengetahui penyebab kematiannya. Hasilnya pada diagnosa awal Paus mengalami infeksi parasit kronis (gangguan pencernaan parah).

"Namun untuk memastikan penyebab kematian perlu dilakukan uji laboratorium lebih lanjut," kata Kasubag TU BKSDA Bali, Ketut Catur Marbawa, Senin (2/8) malam.

Baca juga: Seekor Paus Penuh Luka Terdampar di Pantai Serangan, Denpasar

Catur menuturkan, tim medis telah mengambil beberapa sampel organ yaitu otak, hati, paru-paru, lambung, usus, jantung, otot dan kulit.

Ia menjelaskan, paus terdampar cukup sering terjadi wilayah pesisir Bali. Sebelumnya juga ditemukan kejadian serupa yakni di Buleleng, Pantai Biaung dan pantai Padanggalak.

Diberitakan sebelumnya, I Made Sukanta, pengelola di Turtle Conservation and Education Center Serangan mengatakan sekitar pukul 10.15 Wita mendapat laporan ada paus terdampar.

Pihaknya kemudian ke lokasi untuk mengarahkan paus ke tengah laut bersama perugas dari BKSDA Bali.

Baca juga: Bangkai Paus Bungkuk Terdampar di Pinggir Pantai, Ini Penampakannya

Paus sempat berhasil diarahkan ke tengah laut. Namun sekitar pukul 11.30 Wita kembali ke tepi pantai.

Sehingga berikutnya dilakukan evakuasi untuk perawatan mengingat kondisi paus yang penuh luka.

Paus kemudian dibawa ke Bali Eksotik Marine Park untuk dirawat sementara. Sayangnya paus mati saat di perjalanan.

"Mati pada saat perjalanan dibawa ke sini tadi," kata dia, Senin (2/9) siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com