Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri KKP Edhy Prabowo Akan Kaji Reklamasi Teluk Benoa, Koster: Tak Akan Saya Biarkan...

Kompas.com - 20/12/2019, 22:02 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan akan terus melindungi Teluk Benoa agar tak direklamasi.

Hal tersebut ia ungkapkan setelah mendengar pemberitaan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang bakal mengkaji nasib reklamasi Teluk Benoa.

Pernyataan Menteri KKP baru itu disampaikan pada November 2019, walau tak dikatakan secara gamblang. 

Koster menyampaikan sikapnya soal reklamasi Teluk Benoa saat pidato akhir tahun di Art Center, Denpasar, Jumat (20/12/2019) malam.

Baca juga: Ini Alasan Gubernur Bali Minta Menteri Luhut Diam Soal Teluk Benoa

"Saya mendapat berita, menteri kelautan yang baru ingin mengevaluasi surat keputusan ini," kata Koster, Jumat malan.

"Tapi saya pastikan saya hadapi situasi ini. Tak akan saya biarkan. Saya lindungi," tegas Koster.

Ia juga kembali menegaskan jika reklamasi Teluk Benoa tak akan dapat dilakukan.

Baca juga: KKP Siapkan Draft Perpres untuk Perkuat Aturan Teluk Benoa Kawasan Konservasi Maritim

 

Status Teluk Benoa: kawasan konservasi maritim

Reklamasi Teluk Benoa oleh PT PELINDO IIIKOMPAS.com/Robinson Gamar Reklamasi Teluk Benoa oleh PT PELINDO III
Menurut Koster, status Teluk Benoa sudah jelas sejak terbitnya surat Menteri Kelautan dan Perikanan sebelumnya yakni Susi Pudjiastuti.

Saat itu Susi menetapkan Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi maritim.

Keputusan tersebut dikeluarkan pada 4 Oktober 2019 melalui Keputusan Menteri No. 46/KEPMEN-KP/2019. Kepmen tersebut ditadatangani oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti.

Susi mengatakan, keputusan tersebut sebagai respons atas permohonan Gubernur Bali.

Sebagaimana diketahui, isu reklamasi Teluk Benoa yang sempat dibatalkan kembali mencuat setelah Edhy Prabowo menjabat jadi Menteri Kelautan dan Perikanan.

Padahal sebelumnya Susi Pudjiastuti sudah membatalkan rencana itu dengan menetapkan Teluk Benoa sebagai Kawasan Konservasi Maritim (KKM).

Baca juga: Edhy Prabowo Akan Kaji Reklamasi Teluk Benoa yang Dibatalkan Susi

Menteri Edhy berjanji tak buru-buru

Edhy Prabowo dan Susi Pudjiastuti saat acara pisah sambut Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo melantik Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di Istana Negara pada Rabu (23/10/2019) Pagi.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Edhy Prabowo dan Susi Pudjiastuti saat acara pisah sambut Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo melantik Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di Istana Negara pada Rabu (23/10/2019) Pagi.
Meski tak secara gamblang menyatakan sikap setuju atau tidak dengan langkah yang diambil Susi tersebut, Edhy mengatakan pihaknya bakal mengkaji terlebih dahulu nasib reklamasi Teluk Benoa.

Pengkajian itu melibatkan stakeholder terkait termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Padjaitan, yang kerap bersitegang dengan Susi soal berbagai kebijakan, salah satunya terkait Teluk Benoa.

"Semua harus kami kaji. Kami enggak boleh terburu-buru," kata Edhy Prabowo di Jakarta, Selasa (19/11/2019).

Baca juga: Koster Harap Menteri KKP yang Baru Tak Cabut Status Teluk Benoa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com