Daun kosambi berfungsi sebagai penahan panas saat daging sedang disei sekaligus menjaga rasa dan warna asli daging agar tetap merah.
Sei yang asli juga tidak menggunakan garam karena Suku Molo yang tinggal di pegunungan tidak mengenal garam. Oleh karena itu, di Molo, sei dibuat tawar karena garam ada setelah dibawa oleh orang pesisir.
Baca juga: Potongan Daging Sapi yang Cocok untuk Bikin Sei Khas NTT
Daging sei ini dijadikan persembahan untuk para dewa bagi suku-suku di Timor.
Cara memasak sei tersebar akhirnya menyebar bukan hanya di Kepulauan Timor, melainkan juga ke Flores dan seluruh NTT.
Bagaimana cara mengolah sei?
Proses pengasapan diawali dengan mengiris daging memanjang dan melumurinya dengan garam.
Kemudian digantung untuk mengeringkan kandungan air atau darah di dalam daging selama beberapa jam.
Baca juga: Potongan Daging Sapi yang Cocok untuk Bikin Sei Khas NTT
Setelah itu dibungkus daun kosambi yang berfungsi sebagai penyaring panas dan asap yang berlebihan. Hal tersebut membuat aroma dan warna daging tetap terjaga.
Daging sei yang hanya dibumbui dengan bumbu sederhana namuan rasanya tetap gurih dan enak.
Sei cocok disantap dengan sayur tumis bunga pepaya dan sambal lu'at--mirip sambal jeruk dengan tambahan kulit jeruk dan bahan dasar cabai merah.
Disarankan sambal lu'at disimpan dua bulan sebelumnya di tabung bambu supaya rasa pedasnya makin paten.
Baca juga: Resep Rumpu Rampe, Sayuran Khas NTT Pendamping Sei Sapi
Namun, warga Kupang juga sering menyantap daging sei bersama jagung bose, semacam bubur jagung yang dicampur dengan kacang merah.
Saat ini Anda juga tidak perlu jauh-jauh ke Kupang untuk mencicipi kelezatan sei.
Sejumlah restoran maupun warung sei sudah tersedia di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Tangerang, dan Yogyakarta.
Menu sei juga makin beragam dan variatif karena sudah ditambahkan keju mozarella dan bumbu lainnya seperti sambal matah.
Warga Flobamora di luar NTT pun kerap menjadikan restoran dan warung sei ini sebagai ajang silaturahmi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.