Namun, bau harum pohon Taru Menyan membuat permaisuri menjadi waswas.
Ia khawatir bau wangi tersebut dapat memikat orang luar yang berujung penyerangan terhadap kerajaannya.
Sang permaisuri kemudian memerintahkan agar jenazah-jenazah orang Trunyan tidak lagi dikebumikan, melainkan dibiarkan membusuk di bawah udara terbuka.
Baca juga: Tradisi Upacara Kematian nan Unik di Desa Terunyan
Hal tersebut ternyata manjur. Tidak ada lagi bau harum yang menguar ke segala penjuru.
Wangi itu hanya bisa tercium ketika berada di sekitar area permakaman, dan bahkan harumnya Taru Menyan membuat jenazah penduduk Trunyan tidak mengeluarkan bau tidak sedap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.