Mirah menceritakan tiba-tiba satpam mendatanginya dan menanyakan apakah dirinya tamu hotel tersebut.
“Saya duduk-duduk di depan hotel mereka, duduk dekat air pantai, jauh dari kursi mereka. Ada satpam tiba-tiba datang nanya gini, ‘dari mana?’ Saya dari Sanur, kenapa, Pak?” kata Mirah.
“Satpam itu bertanya lagi, ‘tamu di sini?’ Saya jawab, ‘bukan pak, kenapa memangnya kalau saya bukan tamu di sini?’ Terus dia jawab, ‘jangan duduk di sini di sana di pantai sebelah saja duduk’,” ucapnya.
Pertanyaan itu membuat Mirah merasa bahwa lokasi tempatnya duduk seakan "private beach" bagi tamu hotel.
“Saya duduk di batu-batunya itu, saya lihat ada tamu di sana, yang mungkin tamunya. Itu duduk-duduk di sana, renang di sana nggak diapain sama satpamnya. Saya kan jadi berpikir, kok mereka bisa renang, sementara saya cuma duduk main pasir sama anak saya diusir,” kata perempuan asli Sanur yang menikah ke Buleleng ini.
Baca juga: Video Viral Warga dan Anaknya Diusir Sekuriti Hotel, Dispar: Tak Ada Pantai Privat di Denpasar
Mereka sempat adu mulut hingga membuat anak Mirah ketakutan.
“Anak saya takut dan lari cari bapaknya. Bapaknya lagi mancing dan anak saya lari bilang, ‘bapak, bapak’. Saya tidak sempat merekam karena saya menyusul anak saya, takutnya jatuh. Kalau saya sendiri saya bisa rekam,” katanya.
Meski datang bersama suami, Mirah sengaja menceritakan kejadian itu setelah pulang.
“Saya takut kalau dibilang di pantai bisa ribut besar, saya tidak mau mengganggu aktivitas tamu di sana,” tuturnya.
Baca juga: Kami Menolak Kedatangan Orang Luar, Apalagi Tujuannya Mencari Emas ke Desa Tamilow