DENPASAR, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar menyebut wilayah Bali berpotensi terbentuk awan kumulonimbus.
Awan ini terbentuk akibat dampak dari siklon tropis seroja.
Untuk itu, pesawat udara atau maskapai yang melintas di Bali diminta waspada terkait adanya awan kumulonimbus ini.
"Untuk penerbangan yang berbahaya memang kondisi cuaca di mana ada pembentukan awan kumulonimbus," kata Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar Iman Faturahman, saat dihubungi, Kamis (8/4/2021).
Baca juga: Bandara Ngurah Rai Bali Mulai Layani Tes GeNose C19, Tarifnya Rp 40.000, Berikut Syaratnya...
Awan ini, kata Iman, bisa menyebabkan angin kencang. Kemudian, ketebalan awan akan mengganggu jarak pandang.
"Dengan adanya awan ini ada kemungkinan angin kencang dan bisa mengganggu rute pesawat, jarak pandang pendek," kata dia.
Untuk itu, maskapai atau pesawat diminta lebih waspada saat melintas di Bali.
Iman menuturkan, awan kumulonimbus terbentuk dampak dari siklon tropis seroja.
Dampak dari adanya awan ini yakni cuaca buruk seperti hujan lebat dan angin puting beliung.