Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Kita Terus Melakukan Pencarian untuk Membawa Pulang Prajurit KRI Nanggala-402...

Kompas.com - 22/04/2021, 18:34 WIB
Dheri Agriesta

Editor

Sumber Kompas TV

KOMPAS.com - TNI berusaha keras menemukan kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Pulau Bali, Rabu (21/4/2021).

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjamin, pencarian terus dilakukan hingga kapal selam buatan Jerman itu ditemukan.

"TNI akan terus melakukan pencarian dan pertolongan untuk membawa pulang kembali, saudara saudara kita, prajurit KRI Nanggala 402 kepada keluarga mereka," kata Hadi dalam konferensi pers yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (22/4/2021).

Hadi mengajak seluruh pihak berdoa agar para prajurit yang berada di dalam kapal selam itu ditemukan dalam kondisi selamat.

"Dan mari kita sama-sama berdoa, semoga keluarga kita sahabat kita prajurit KRI Nanggala 402 dalam kondisi selamat dan segera ditemukan," kata Hadi.

Baca juga: Cadangan Oksigen KRI Nanggala-402 Bertahan 72 Jam, KSAL: Mudah-mudahan Segera Ditemukan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut, ada banyak negara sahabat yang menawarkan bantuan untuk mencari kapal selam itu.

Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan.

Sejauh ini, Indonesia telah menerima konfirmasi bantuan dari Malaysia dan Singapura.

Selain itu, Prabowo juga menerima tawaran bantuan dari India dan Korea Selatan.

"Ini masalah kemanusiaan, kita harapkan hasilnya yang terbaik," kata Menteri Pertahanan.

Cadangan oksigen bertahan 72 jam

Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk mencari kapal selam yang hilang kontak tersebut.

Menurutnya, kapal selam itu diperkirakan bertahan 72 jam atau tiga hari sejak menyelam. Sehingga, pasokan oksigen di dalam kapal selam itu bisa bertahan hingga Sabtu (24/4/2021) sekitar pukul 03.00 Wita.

"Jadi kalau kemarin hilang kontak jam tiga, nanti bisa hari Sabtu jam tiga," kata Yudo.

Yudo berharap kapal selam tersebut segera ditemukan.

Baca juga: Seorang Biduan Dangdut Diduga Cabuli Pemuda Berusia 16 Tahun

"Mudah-mudahan ini bisa segera ditemukan, sehingga oksigen di kapal itu masih ada," kata Yudo.

Sebelumnya, kapal selam milik Indonesia yaitu KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) pagi.

KRI Nanggala-402 merupakan salah satu kapal selam yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 1981.

Berdasarkan Panglima TNI, KRI Nanggala-402 diperkirakan hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Denpasar
Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Denpasar
WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

Denpasar
Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Denpasar
2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

Denpasar
Oknum Perwira TNI di Bali Terseret 3 Kasus yaitu Perselingkuhan dan KDRT, Ditahan karena Perzinaan

Oknum Perwira TNI di Bali Terseret 3 Kasus yaitu Perselingkuhan dan KDRT, Ditahan karena Perzinaan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Denpasar
Kesal Hampir Diserempet, 2 Pria di Bali Aniaya Pelajar

Kesal Hampir Diserempet, 2 Pria di Bali Aniaya Pelajar

Denpasar
Ditabrak Bus di Bali, Turis Wanita Asal Belarus Tewas

Ditabrak Bus di Bali, Turis Wanita Asal Belarus Tewas

Denpasar
Perwira TNI di Bali yang Dilaporkan Istri Selingkuh Ditahan

Perwira TNI di Bali yang Dilaporkan Istri Selingkuh Ditahan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Viral Video Pria WNA di Bali Curi BBM dari Sepeda Motor yang Terparkir

Viral Video Pria WNA di Bali Curi BBM dari Sepeda Motor yang Terparkir

Denpasar
4 Penyerang Kantor Satpol PP Denpasar Divonis 2 Tahun Penjara

4 Penyerang Kantor Satpol PP Denpasar Divonis 2 Tahun Penjara

Denpasar
WNA Aniaya Sopir Taksi di Kuta Bali, Videonya Viral

WNA Aniaya Sopir Taksi di Kuta Bali, Videonya Viral

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com