Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Manik-manik Kaca Emas Romawi di Situs Sakofagus Bali, Terbesar di Asia Tenggara

Kompas.com - 22/06/2021, 05:25 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Penggalian arkeologi di situs permakaman sarkofagus batu Pangkung Paruk di Bali telah menyingkap temuan koleksi manik-manik kaca emas Romawi terbesar di Asia Tenggara.

Selain manik kaca emas, di situs tersebut juga ditemukan beberapa ornamen emas yang rumit dan dua cermin perunggu Cina Han.

Dikutip dari Nationalgeographic.co.id, sebelumnya belum pernah ada temuan serupa di Asia Tenggara.

Baca juga: Hari Purbakala: Melihat Lukisan Goa Tertua di Dunia yang Ternyata Ada di Indonesia

Menurut para peneliti akeologi lintas negara yang terlibat dalam penggalian tersebut, artefak-artefak yang ditemukan di Bali memiliki kesamaan dengan artefak yang ada di Oc Eo di Vietnam, di Delta Mekong, dan di Semenanjung Thai-Melayu.

Peneliti yang terlibat berasal dari Australian National University di Australia, University College London di Inggris, German Archaeological Institute di Jerman, serta Universitas Udayana dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional di Indonesia.

"Analisis temuan baru ini dan perbandingannya dengan yang lain dari seluruh kawasan memberikan wawasan tentang jaringan trans-Asiatik awal hingga pertengahan abad pertama Masehi yang menghubungkan Asia Tenggara dengan Asia Selatan, dunia Romawi, dan Cina," tulis para peneliti dalam laporan studi mereka yang terbit di jurnal Antiquity.

Baca juga: Terkubur 1,5 Meter, Butuh 4 Hari untuk Angkat Benda Purbakala Raksasa di Magelang

Manik-manik kaca emas yang ditemukan di situs Pangkung Paruk, Bali.A. Calo dan R. Westerlaken/Antiquity Manik-manik kaca emas yang ditemukan di situs Pangkung Paruk, Bali.
Dalam jurnal tersebut dikatakan jika manik-manik yang ditemukan cocok dengan kaca Romawi yang juga digali di anak benua India bagian selatan dan di sepanjang Semenanjung Melayu.

Penemuan itu mengkonfirmasi rute maritim selatan dari Samudra Hindia bagian barat ke Asia Tenggara.

"Analisis manik-manik kaca Pangkung Paruk lainnya lebih lanjut mendokumentasikan kontak dengan Daratan Asia Tenggara bagian selatan dan anak benua India bagian selatan," tulis mereka.

Baca juga: BPCB Perluas Ekskavasi Situs Purbakala Diduga Candi di Kota Batu

"Studi komposisi komparatif kami tentang emas yang digali di seluruh Asia Tenggara, bagaimanapun, memberikan data penting untuk mendukung atau menyangkal analisis gaya dan teknologi mengenai asal-usul emas impor," tulis mereka.

Lanjut peneliti, jejak perunggu bertimbal yang ditemukan di Bali juga cocok dengan jejak dari Vietnam tengah dan Laos.

Gabungan dari Pangkung Paruk, Sembiran, dan Pacung memperkuat peran strategi Bali Utara dalam pertukaran trans-Asia dari abad kedua sebelum masehi.

Baca juga: Rumah Dokter Peninggalan Belanda Ini Jadi Cagar Budaya di Kota Metro

Pertautan budaya ini berlanjut hingga awal dan pertengahan milenium pertama Masehi.

"Data ini memperkaya pemahaman kita tentang jaringan maritim awal yang menghubungkan Asia Tenggara dengan Asia Selatan, dunia Romawi dan Cina."

"Secara khusus, persamaan untuk artefak impor Pangkung Paruk di Oc Eo dan situs lain di Delta Mekong dan di Semenanjung Thai-Melayu menggarisbawahi pentingnya kontak antara daerah persimpangan utama ini."

"Kami berpendapat bahwa Bali dan Vietnam selatan mungkin juga telah terhubung sepanjang rute utara-selatan melewati Kalimantan barat laut, serta melalui rute yang lebih dipahami dari Semenanjung Thai-Melayu ke Indonesia," simpul mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun 6 Kendaraan di Bali, Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun 6 Kendaraan di Bali, Tak Ada Korban Jiwa

Denpasar
Viral, Video WNA Berpose Setengah Telanjang di SPBU Badung Bali

Viral, Video WNA Berpose Setengah Telanjang di SPBU Badung Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Polda Bali Antisipasi SPBU 'Nakal' Jelang Mudik Lebaran 2024

Polda Bali Antisipasi SPBU "Nakal" Jelang Mudik Lebaran 2024

Denpasar
Kronologi WNA Amerika Serikat Diduga Sekap Bocah di Bali, Bermula Bertemu di Warung

Kronologi WNA Amerika Serikat Diduga Sekap Bocah di Bali, Bermula Bertemu di Warung

Denpasar
Dendam Sering Dimanfaatkan, Pria di Bali Aniaya Teman Kerjanya

Dendam Sering Dimanfaatkan, Pria di Bali Aniaya Teman Kerjanya

Denpasar
Baru 1 Bulan Bekerja, Karyawan Vila di Bali Curi Barang Senilai Rp 22,7 Juta

Baru 1 Bulan Bekerja, Karyawan Vila di Bali Curi Barang Senilai Rp 22,7 Juta

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
WNA Amerika yang Culik Bocah 8 Tahun di Bali Jalani Tes Kejiwaan

WNA Amerika yang Culik Bocah 8 Tahun di Bali Jalani Tes Kejiwaan

Denpasar
Culik Bocah Perempuan di Bali, WN Amerika Serikat Ditangkap Polisi

Culik Bocah Perempuan di Bali, WN Amerika Serikat Ditangkap Polisi

Denpasar
WN Australia Dideportasi karena Promosikan Spa Milik Pacarnya

WN Australia Dideportasi karena Promosikan Spa Milik Pacarnya

Denpasar
Dinsos Bali Pulangkan 109 Gelandangan ke NTB dan Jatim

Dinsos Bali Pulangkan 109 Gelandangan ke NTB dan Jatim

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Bangunan Lama di Lapas Kerobokan Bali Terbakar, Kerugian Rp 200 Juta

Bangunan Lama di Lapas Kerobokan Bali Terbakar, Kerugian Rp 200 Juta

Denpasar
Tersesat Saat Turun, 4 Pendaki Gunung Sanghyang di Bali Dievakuasi SAR

Tersesat Saat Turun, 4 Pendaki Gunung Sanghyang di Bali Dievakuasi SAR

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com