Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Asmara Orangtua Sukarno, Guru Soekemi yang Jatuh Cinta Pada Gadis Bali

Kompas.com - Diperbarui 06/06/2022, 07:58 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sukarno, Presiden Pertama Indonesia lahir dari pasangan suami istri Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai, perempuan asal Bali yang berkasta Brahmana.

Kisah cinta Soekemi dan Ida Ayu Nyoman Rai berawal dari Pulau Bali.

Dalam autobiografinya yang disusun Cindy Adams, Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat (2011), Sukarno bercerita jika ayahnya berasal dari Jawa dan berasal dari keturunan Sultan Kediri.

Sementara ibunya, yang ia sebut Idayu adalah keturunan bangsawan dan Raja Singaraja terakhir adalah paman dari Idayu.

Baca juga: Blitar Bumi Bung Karno: Ke Haribaan Ibunda, Soekarno Pulang (Bagian 1)

Menurut Sukarno, kakek dan moyangnya dari pihak ibu adalah pejuang kemerdekaan yang gugur dalam Perang Puputan di daerah Pantai Utara Bali yakni Kerajasaan Singaraja.

Paman sang ibu yakni Raja Singaraja yang terakhir ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke tempat pembuangan.

Belanda kemudian menduduki istana dan merampas milik kerajaan hinggga keluarga ibu Sukarno melarat.

Baca juga: Ridwan Kamil Bakal Kolaborasi dengan Bupati Ende Bangun Patung Bung Karno

Hal tersebut, kata Sukarno membuat kebenciang sang ibu kepada Belanda tak habis-habis.

Sementara nenek dari nenek Soekemi memiliki kedudukan di setingkat di bawah seorang putri yang bejuang mendampingi Pangeran Diponegoro.

"Dengan menunggan kuda dia berjuan di belakangnya sampai menemui ajalnya dalan Perang Besar Jawa yang berkobar dari tahun 1825 sampai 1830," kata Sukarno.

Baca juga: Berharap Makam Bung Karno Segera Dibuka, Pedagang Suvenir Pasang Bendera Merah Putih

Guru bertemu gadis pura Hindu

Ilustrasi Bali - Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali.SHUTTERSTOCK / GODILA Ilustrasi Bali - Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali.
Dalam autobiografinya Sukarno mengatakan sang ibu menceritakan kepadanya bagaimana Soekemi muda menaklukkan hatinya.

Saat masih muda, Soekemi yang bekerja sebagai guru sekolag rendah di Singaraja jatuh cinta pada Idayu, gadis muda yang bertugas membersihkan pura Hindu Budha setiap pagi dan petang,

Sebagai guru, Soekemi kerap datang ke air mancur di muka pura untuk menikmati ketenangan.

Baca juga: Rachmawati dan Patung Pertama Bung Karno di Kota Blitar

Suatu hari dia bertemu dengan Idayu dan kerap bertemu gadis itu setiap datang ke pura. Sore demi sore pun berlalu. Soekami mulai berani menegur Idayu dan berbicara sedikit pada gadis itu.

"Ibu menjawab. Segera dia merasa tertarik kepada ibu, dan begitu sebaliknya," jelas Sukanrno.

Sesuai adat, Soekemi mendatangi orangtua Idayu dan meminta dengan sopan gadis Bali itu menjadi istrinya.

"Mereka menjawab, "oh tidak bisa. Engkau berasal dari Jawa dn engkau beragama Islam. Tidak, sekali-kali tidak! Kami akan kehilangan anak kami," kata Sukarno menirukan cerita ibunya.

Baca juga: Mbok Sarinah dan Kepedihan Bung Karno Muda di Mojokerto

Makam Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, Minggu (20/6/2021).KOMPAS.com/ASIP HASANI Makam Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, Minggu (20/6/2021).
Kala itu, sampai jelang Perang Dunia II, tak ada satu pun perempuan Bali yang menikah dengan orang luar. Karena perbedaan, mereka pun memilih kawin lari.

Kala itu, kawin lari menurut kebiasaan di Bali harus mengikuti tata cara tertentu.

Sepasang kekasih sebelumnya menginap di rumah salah seorang sahabatnya. Lalu dikirimkanlah utusan ke rumah orangtu mempelai perempuan untuk memberitahu jika anak gadisnya akan melangsungkan pernikahan.

Baca juga: Bung Karno dan Kisah di Balik Wajah Ramah Pemuda pada Monumen Selamat Datang

Mengetahui hal tersebut, keluarga Idayu menemui Kepala Polisi yang juga sahabat ayah Idayu.

"Keluarga Ibu datang menjemputnya, tetapi Kepala Polisi itu berkata,"Tidak, dia berada dalam lindungan saya," ulang Sukarno.

Pasangan muda tersebut kemudian menjalani persidangan.

Idayu Rai ditanya, ”Apakah laki-laki ini (Soekemi) memaksamu? “Tidak, tidak. Saya mencintainya dan melarikan diri atas kemauan saya sendiri,” kata Ida Ayu Nyoman Rai seperti diceritakan Sukarno kemudian.

Pasangan ini lalu tak bisa dilarang lagi.

Baca juga: Asal-usul Marhaenisme, Ideologi yang Tercetus Kala Bung Karno Bersepeda

Peziarah Makam Bung Karno melintas di depan patung Presiden Soekarno di depan pintu masuk Perpustakaan Nasional Bung Karno di kompleks Makam Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, Senin (17/5/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Peziarah Makam Bung Karno melintas di depan patung Presiden Soekarno di depan pintu masuk Perpustakaan Nasional Bung Karno di kompleks Makam Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, Senin (17/5/2021)
Pengadilan menjatuhkan denda kepada Idayu sebesar 25 ringgit senilai dengan 25 dolar. Untuk membayar denda, Idayu muda menjual perhiasannya.

Pernikahan mereka berlangsung sekitar tahun 1987 dan anak pertama mereka, Sukarmini lahir Singaraja, 13 Maret 1898.

Soekemi kemudian mengajukan pindah ke Jawa. Ia dan keluarganya kemudian tinggal di Surabaya tepatnya di Pandean, yang kini menjadi bagian dan Kampung Peneleh.

Di kampung itulah Sukarno lahir pada 6 Juni 1901 bersamaan dengan meletusnya Gunung Kelud.

Baca juga: Cerita Mistis Sekitar Bung Karno

Saat Sukarno berusia 6 tahum Soekomi mengajak keluarganya pindah ke Mojokerto. Lalu mengajar di Blitar sebagai guru sejak 2 Februari 1915.

Ida Ayu Nyoman Rai meninggal pada 12 September 1958 dan suaminya, Sokemi meinggal pada 18 Mei 1945.

Mereka berdua dimakamkan di Blitar berdampinggan dengan makam putranya, Soekarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri Perwira TNI yang Jadi Tersangka Usai Unggah Dugaan Perselingkuhan Suami Ajukan Praperadilan

Istri Perwira TNI yang Jadi Tersangka Usai Unggah Dugaan Perselingkuhan Suami Ajukan Praperadilan

Denpasar
Apple Academy Akan Dibuka di Bali, Pj Gubernur: Kita Bersyukur

Apple Academy Akan Dibuka di Bali, Pj Gubernur: Kita Bersyukur

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Denpasar
Imbas Erupsi Gunung Ruang, 2 Penerbangan dari Bali ke Jepang dan China Dibatalkan

Imbas Erupsi Gunung Ruang, 2 Penerbangan dari Bali ke Jepang dan China Dibatalkan

Denpasar
Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Berkurang 4 Meter, BMKG: Kemungkinan Terkait El Nino

Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Berkurang 4 Meter, BMKG: Kemungkinan Terkait El Nino

Denpasar
Pamit Perbaiki Motor, Pria Lanjut Usia di Bali Ditemukan Tewas di Area Kuburan

Pamit Perbaiki Motor, Pria Lanjut Usia di Bali Ditemukan Tewas di Area Kuburan

Denpasar
Bayar Makan Semaunya dan 'Overstay' di Bali, WN Aljazair Ditangkap Imigrasi

Bayar Makan Semaunya dan "Overstay" di Bali, WN Aljazair Ditangkap Imigrasi

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
'Baby Sitter' di Bali Syok, Uang Rp 36,9 Juta di Rekeningnya Terkuras dan Tersisa Rp 800.000

"Baby Sitter" di Bali Syok, Uang Rp 36,9 Juta di Rekeningnya Terkuras dan Tersisa Rp 800.000

Denpasar
Gudang Rongsokan dan Besi Baja di Bali Terbakar Diduga akibat Korsleting

Gudang Rongsokan dan Besi Baja di Bali Terbakar Diduga akibat Korsleting

Denpasar
Asita Bali Ungkap 153 Agen Wisata di Bali Masih Tutup Terdampak Covid-19

Asita Bali Ungkap 153 Agen Wisata di Bali Masih Tutup Terdampak Covid-19

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Denpasar
Toko Alat Printer di Bali Ludes Terbakar, Kerugian Rp 4 Miliar

Toko Alat Printer di Bali Ludes Terbakar, Kerugian Rp 4 Miliar

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Senin 15 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Senin 15 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Perwira TNI yang Dilaporkan Selingkuh Dinonaktifkan

Perwira TNI yang Dilaporkan Selingkuh Dinonaktifkan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com