Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmikan Bali International Hospital, Jokowi: Obat dan Bahan Baku Jangan Mengimpor Lagi

Kompas.com - 27/12/2021, 14:21 WIB
Ach Fawaidi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan Bali International Hospital yang terlatak di Kawasan Sanur, Denpasar, Senin (27/12/2021).

Selain memastikan pembangunan Bali International Hospital harus berjalan lancar, Jokowi juga meminta Kementerian BUMN untuk tak melakukan impor obat hingga bahan baku obat jika Bali International Hospital resmi beroperasi.

"Tidak hanya (soal pembangunan) rumah sakit (Bali International Hospital), tetapi juga obat, bahan baku obat, jangan sampai kita mengimpor lagi," kata Jokowi dalam sambutannya, Senin.

Baca juga: Jokowi Resmikan Pembangunan Bali International Hospital, Sebut Bisa Selamatkan Devisa Rp 97 Triliun

Jokowi menilai, Indonesia harusnya bisa melakukan produksi obat-obatan, bahan baku obat, hingga alat kesehatan sendiri untuk melengkapi layanan kesehatan yang tersebar di Indonesia.

Ia mendorong kementerian terkait untuk mengoptimalkan peluang itu agar potensi pasar bisa tergarap dengan baik.

"Alat-alat kesehatan, obat obatan, bahan baku obat, kita harus berhenti mengimpor barang barang itu lagi dan kita lakukan, kita produksi sendiri di negara kita," tuturnya.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 26 Desember 2021

Di tempat yang sama, Menteri BUMN Erick Thorir mengaku kebutuhan impor bahan baku obat di Indonesia masih tinggi yakni di angka 95 persen dari kebutuhan nasional.

Atas dasar itu, BUMN melalui PT Indofarma Tbk akan menyumbangkan herbal industri untuk obat-obatan demi menekan impor bahan baku obat.

"Salah satunya memang kita harus menyumbangkan herbal industri untuk obatan, karena dengan herbal industri, kita bisa menakan import dari bahan baku itu sendiri," kata Erick.

Baca juga: Sri Mulyani: Yuk Bangkitkan Kembali Turisme dan Ekonomi Bali

Erick mengaku, Indonesia sendiri memiliki kekuatan dalam industri herbal.

Salah satu indikator dari kekuatan itu adalah sumber daya alam dan kultur mengenai industri herbal itu sendiri.

"Karana itu Indofarma, kita akan fokus pengembangan industri herbal daripada obat-obataan," tuturnya.

Selain PT Indofarma Tbk, Erick mengaku juga akan mendorong PT Kimia Farma Tbk untuk tetap fokus kepada jenis obat-obatan generik.

Tujuannya tentu untuk memberikan akses obat murah kepada masyarakat.

Baca juga: 10 Rumah Adat Bali, Keunikan, Ciri Khas, dan Fungsi

Obat-obatan generik yang digarap oleh PT Kimia Farma Tbk tersebut nantinya akan disenergikan dengan Petrochemical Pertamina yang saat ini sedang membangun turunannya untuk bahan baku obat.

Salah satunya, kata Erick, adalah paracetamol yang kemungkinan bisa diproduksi sebanyak 3.800 ton per tahun.

"Nah ini kalau digabungkan kita berharap ke depan, 4 tahun kedepan kita bisa menekan impor bahan baku obat sampai 75 persen. Jadi yang 95 turun 20 persen," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Denpasar
Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Denpasar
WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

Denpasar
Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Denpasar
2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

Denpasar
Oknum Perwira TNI di Bali Terseret 3 Kasus yaitu Perselingkuhan dan KDRT, Ditahan karena Perzinaan

Oknum Perwira TNI di Bali Terseret 3 Kasus yaitu Perselingkuhan dan KDRT, Ditahan karena Perzinaan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Denpasar
Kesal Hampir Diserempet, 2 Pria di Bali Aniaya Pelajar

Kesal Hampir Diserempet, 2 Pria di Bali Aniaya Pelajar

Denpasar
Ditabrak Bus di Bali, Turis Wanita Asal Belarus Tewas

Ditabrak Bus di Bali, Turis Wanita Asal Belarus Tewas

Denpasar
Perwira TNI di Bali yang Dilaporkan Istri Selingkuh Ditahan

Perwira TNI di Bali yang Dilaporkan Istri Selingkuh Ditahan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Viral Video Pria WNA di Bali Curi BBM dari Sepeda Motor yang Terparkir

Viral Video Pria WNA di Bali Curi BBM dari Sepeda Motor yang Terparkir

Denpasar
4 Penyerang Kantor Satpol PP Denpasar Divonis 2 Tahun Penjara

4 Penyerang Kantor Satpol PP Denpasar Divonis 2 Tahun Penjara

Denpasar
WNA Aniaya Sopir Taksi di Kuta Bali, Videonya Viral

WNA Aniaya Sopir Taksi di Kuta Bali, Videonya Viral

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com