Aksara vokal tersebut adalah ulu, pepet, taleng, tedong, suku, dan taleng tedong.
Aksara Swalalita memiliki jumlah huruf sebanyak 47 buah.
Aksara ini terdiri atas huruf vokal sebanyak 14 buah dan huruf konsonan sebanyak 3 buah.
Aksara suara atau huruf vokal yaitu A, a, I, i, U, u, E, Ai, O, Au, re, ro, le, dan le.
Berdasar warga aksaranya, masih dibagi menjadi lima yaitu Kantia, Talawia, Musdanya, Dantia, dan Ostia.
Adapun aksara Wijaksara terdiri atas Ongkara, Rwa bhineda, Triaksara, Pancaksara, Panca Brahma, Desaksara, Caturdasaksara, dan Sodasaksara.
Dari sederet aksara tersebut ada sejumlah aksara yang merupakan gabungan dari Aksara Wjaksara seperti Caturaksara, Sodaksara, dan Ekadaksara.
Aksara Modre menjadi aksara yang sulit dibaca karena banyaknya penggunaan pangangge aksara.
Aksara ini juga menggunakan lambang dengan gambar-gambar tertentu.
Pada akhirnya untuk membaca aksara ini merujuk pada petunjuk-petunjuk dan contoh pada lontar Krakah dan Siwa Griguh.
Sumber:
Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Buleleng
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.