JEMBRANA, KOMPAS.com - Pintu penyeberangan ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk ditutup pada Selasa (11/1/2022) siang.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Bali-NTB Satuan Pelayanan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan mengatakan, penutupan dilakukan akibat hujan lebat yang menerjang Selat Bali.
"Benar ditutup, karena kan hujan lebat, kabut, jarak pandang kurang jelas, jadi ditambah angin (kencang) juga," kata Sastrawan saat dihubungi, Selasa.
Baca juga: 12 WNI dari Singapura Mendarat di Bali dengan Jet Pribadi
Sastrawan menjelaskan, saat hujan lebat melanda Selat Bali, jarak pandang di tengah laut hanya sekitar 1-2 meter. Opsi penutupan kemudian diambil untuk mencegah hal buruk terjadi.
Sekitar puluhan kapal yang beroperasi harus menunda pelayaran sejak pukul 13.27 Wita.
Kapal-kapal itu lalu kembali mulai beroperasi pada pukul 14.45 Wita.
"Sejak tiga hari terakhir sudah tiga kali ditutup, hampir tiap hari (ada buka tutup) tapi tidak terlalu lama, sekitar 45 menit," kata dia.
Sebelumnya, sistem buka tutup di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk akibat cuaca buruk juga diberlaukan pada Selasa (21/12/2021).
Baca juga: Jember Terendam Banjir Setelah Diguyur Hujan Deras, Warga Mulai Evakuasi Barang
Hal itu dilakukan usai menerima informasi dari BMKG bahwa kecepatan angin di selat Bali mencapai 20 knot.
Akibat sistem buka tutup itu, sekitar 28 kapal yang beroperasi di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk berhenti beroperasi.
BPTD Bali-NTB baru memberikan izin beroperasi setelah kecepatan angin di bawah 20 knot atau tak terjadi gelombang tinggi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.