Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Denpasar Padati Upacara Pelebon Mendiang Raja Pemecutan XI, Ini Maknanya

Kompas.com - 21/01/2022, 16:18 WIB
Ach Fawaidi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Prosesi upacara ngaben (kremasi) atau pelebon mendiang Raja Pemecutan XI Anak Agung Ngurah Manik Parasara di Kota Denpasar digelar pada Jumat (21/1/2022).

Rangkaian upacara tersebut menyedot perhatian ribuan warga di Denpasar.

Mereka memadati Jalan Thamrin, Kota Denpasar sejak pukul 09.00 Wita. Rangkaian upacara pelebon sendiri berakhir hingga pukul 18.00 Wita.

Baca juga: Hendak Kabur ke Bali, Pencuri Kerbau Diringkus Polisi

Warga yang hadir ke lokasi pun tak lupa mengambil foto sebagai kenang-kenangan.

Mereka seolah takjub dengan berbagai benda yang dipakai dalam upacara tersebut.

Makna upacara pelebon

Petugas upacara saat akan menaikkan jenazah Raja Pemecutan XI ke Bade setinggi 18 meter. Kompas.com/Ach. Fawaid Petugas upacara saat akan menaikkan jenazah Raja Pemecutan XI ke Bade setinggi 18 meter. Kompas.com/Ach. Fawaid

Ketua PHDI Bali, Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan, pelebon merupakan upacara kematian yang dikhususkan bagi tokoh bangawasan atau orang yang disucikan dalam agama Hindu.

Upacara tersebut akan menggunakan bade atau sarana dalam upacara yang memiliki tumpang sebelas atau dengan tinggi sekitar 18 meter.

Bade itu digunakan untuk mengantarkan raja yang akrab disapa Cokorda Pemecutan XI dari rumah duka ke tempat kremasi.

"Prosesnya (ngaben warga biasa dan pelebon bagi bangsawan) sama, hanya saja ada sarana yang berbeda. Misalnya pada pelebon pakai bade tumpang sebelas dan lain-lain. Kalau ngaben (warga) tanpa bade bisa pake keranda," kata Sudiana saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Denpasar Hari Ini, 21 Januari 2022

Berlangsung beberapa hari

Rangkaian upacara pelebon, lanjut Sudiana, bisa berlangsung selama beberapa hari.

Khusus mendiang Raja Pemecutan XI , acara mulai berlangsung sejak Minggu (2/1/2022).

Puncak dari acara kemudian berakhir pada Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Viral, Unggahan Hama Ular di Akun Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Ini Penjelasannya

Sebuah lembu yang dijadikan tempat kremasi jenazah Raja Pemecutan XI. Kompas.com/Ach. Fawaidi Sebuah lembu yang dijadikan tempat kremasi jenazah Raja Pemecutan XI. Kompas.com/Ach. Fawaidi
Di puncak acara tersebut, keluarga hingga warga Kota Denpasar mengarak jenazah Cokorda Pemecutan XI ke tempat kremasi.

Selanjutnya, dilaksanakan prosesi melarung atau nganyud abu ke Pantai Kuta, Badung.

"Jadi tulangnya dibentuk seperti manusia berikut abunya. Abu kepala diletakkan di kepala, abu kaki di bagian kaki. Baru diarak lagi dibawa ke laut," kata Sudiana.

Baca juga: Pelaku Pariwisata Bali Kecewa Salah Satu Acara G20 Dipindah ke Jakarta

Sosok Cokorda Pemecutan XI

Sebelumnya, Cokorda Pemecutan XI diketahui meninggal dunia pada usia 76 tahun di rumahnya pada Rabu (22/12/2021) lalu.

Ia sempat dirawat di RSUP Sanglah karena mengidap komplikasi penyakit jantung, diabetes, dan asam urat.

Bagi Sudiana, Cokorda Pemecutan XI dikenal sebagai tokoh pluralis dan toleran di Bali. Menurutnya, sosoknya patut dijadikan panutan bagi generasi berikutnya.

"Intinya beliau tokoh teladan masyarakat. Aspiratif, menerima siapa saja dan selalu memberikan arahan dan semangat," pungkas Sudiana.

Baca juga: Salah Satu Acara G20 Batal Digelar di Bali karena Omicron, Begini Respons Wagub

Salah satu warga Denpasar yang ikut serta dalam upacara tersebut, Made Sudiarta (37) mengaku tak ingin melewatkan momen pelebon Raja Pemecutan XI.

Menurutnya, sosok Raja Pemecutan XI merupakan sosok yang peduli terhadap warga.

"Sangat peduli terhadap masyarakat, kalau ada masalah di tengah masyarakat pasti beliau hadir dan membantu mencarikan solusi," kata dia saat dijumpai di lokasi acara pelebon.

Sudiarta mengaku, ketikutsertaan mengantarkan jenazah Raja Pemecutan XI merupakan bentuk rasa hormat terhadap sosok yang selama ini menjadi bagian dari perjalanan kerukunan umat di Kota Denpasar.

"Selama ini beliau sangat ramah terhadap golongan, pokoknya sosoknya dihormati lah," singkatnya.

Baca juga: Pemerintah Kota Denpasar Lakukan Penataan UMKM di Pantai Sanur Bali

Sementara itu, perwakilan keluarga Raja Pemecutan XI menyampaikan terima kasih kepada warga yang sudah ikut serta dalam proses puncak pelebon.

A.A Ngurah Damar Negara yang merupakan putra dari Raja Pemecutan XI berharap sang ayah bisa damai di sisi-Nya.

"Terima kasih buat masyarakat, saudara-saudara yang sudah rela meluangkan waktunya mengantarkan ayahanda saya Ida Cokorda Pemecutan kaping solas ketempat peristirahatan terakhirnya. Semoga beliau damai di sisi Tuhan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Pria WNA di Bali Curi BBM dari Sepeda Motor yang Terparkir

Viral Video Pria WNA di Bali Curi BBM dari Sepeda Motor yang Terparkir

Denpasar
4 Penyerang Kantor Satpol PP Denpasar Divonis 2 Tahun Penjara

4 Penyerang Kantor Satpol PP Denpasar Divonis 2 Tahun Penjara

Denpasar
WNA Aniaya Sopir Taksi di Kuta Bali, Videonya Viral

WNA Aniaya Sopir Taksi di Kuta Bali, Videonya Viral

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Kelelahan Saat Berwisata di Bali, 29 Siswa Asal Bandung Dilarikan ke RS

Kelelahan Saat Berwisata di Bali, 29 Siswa Asal Bandung Dilarikan ke RS

Denpasar
6 Bulan Buron, Pelaku Perburuan Satwa Liar di Hutan Taman Nasional Bali Barat Ditangkap

6 Bulan Buron, Pelaku Perburuan Satwa Liar di Hutan Taman Nasional Bali Barat Ditangkap

Denpasar
Truk Terguling Menimpa Pemotor di Tabanan, 1 Orang Tewas

Truk Terguling Menimpa Pemotor di Tabanan, 1 Orang Tewas

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Istri Perwira TNI yang Jadi Tersangka Usai Unggah Dugaan Perselingkuhan Suami Ajukan Praperadilan

Istri Perwira TNI yang Jadi Tersangka Usai Unggah Dugaan Perselingkuhan Suami Ajukan Praperadilan

Denpasar
Apple Academy Akan Dibuka di Bali, Pj Gubernur: Kita Bersyukur

Apple Academy Akan Dibuka di Bali, Pj Gubernur: Kita Bersyukur

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Denpasar
Imbas Erupsi Gunung Ruang, 2 Penerbangan dari Bali ke Jepang dan China Dibatalkan

Imbas Erupsi Gunung Ruang, 2 Penerbangan dari Bali ke Jepang dan China Dibatalkan

Denpasar
Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Berkurang 4 Meter, BMKG: Kemungkinan Terkait El Nino

Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Berkurang 4 Meter, BMKG: Kemungkinan Terkait El Nino

Denpasar
Pamit Perbaiki Motor, Pria Lanjut Usia di Bali Ditemukan Tewas di Area Kuburan

Pamit Perbaiki Motor, Pria Lanjut Usia di Bali Ditemukan Tewas di Area Kuburan

Denpasar
Bayar Makan Semaunya dan 'Overstay' di Bali, WN Aljazair Ditangkap Imigrasi

Bayar Makan Semaunya dan "Overstay" di Bali, WN Aljazair Ditangkap Imigrasi

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com