Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpilih Jadi Pangkostrad karena Dianggap Dekat dengan Presiden, Maruli: Apa Salah Kalau Saya Dekat?

Kompas.com - 24/01/2022, 18:36 WIB
Ach Fawaidi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Maruli Simanjuntak resmi menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Ia menepis tudingan yang menyebut faktor kedekatan dengan Presiden Joko Widodo yang menjadikannya terpilih menjadi Pangkostrad.

"Apa salah jadi kalau saya dekat (dengan presiden)? Yang ngangkat saya bukan saya sendiri. Saya terus terang pribadi saya tahu persis presiden itu bagaimana bekerjanya, kebetulan saya bertahun-tahun dengan beliau," kata Maruli di Denpasar, Senin (24/1/2022).

Baca juga: Viral, Unggahan Hama Ular di Akun Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Ini Penjelasannya

Maruli mengatakan, sebelum ia ditunjuk menjadi Pangkostrad, tak ada sedikit pun obrolan terkait dengan jabatan itu.

Bahkan, mantan Danpaspampres ini juga mengaku tak pernah terdorong untuk mengutarakan keinginan menjabat sebagai Pangkostrad. Hal itu juga berlaku saat ia ditunjuk sebagai Pangdam Udayana IX.

"Saya sama sekali tidak ada satu kata pun mau jadi apa. Saya dikasih di Pangdam Udayana pun juga saya tidak tahu dulu. Mau jadi Pangkostrad pun saya tidak tahu dulu, saya tidak pernah terucap untuk mengatakan itu," tuturnya.

Maruli juga memastikan, faktor keberadaan mertuanya yakni Luhut Binsar Pandjaitan tak memengaruhi apapun dibalik penunjukannya sebagai Pangkostrad.

"Kami tidak begitulah. Kami pikir ya kenapa harus menginginkan suatu tanggung jawab terlalu tinggi-tinggi, tanggung jawabnya besar, mengerjakan seperti itu saya harus memulai lagi menata segala macam," kata dia.

Baca juga: Jejak Karier Maruli Simanjuntak, dari Pengawal Jokowi hingga Jadi Pangkostrad

Ia pun menyarankan pengamat yang berkomentar terkait kedekatannya dengan Presiden Jokowi untuk belajar mengamati dengan baik.

Dengan begitu, lanjut dia, penunjukannya sebagai Pangkostrad serta kedekatannya dengan Presiden Jokowi bisa dinilai menjadi dua hal yang berbeda.

"Kalau saran saya kalau mau jadi pengamat, amatilah dengan baik, bagaimana track recordnya ini, itunya, sehingga kalau berbicara enak. Tapi kalau dari jauh mengamatinya, oh yaudahlah itu memang dekat," kata Maruli.

"Jadi saran saya, itu diamati track record-nya, ini anak bagaimana, atau survei ke anggota. Tanya bagaimana, bikin apa, dia bagaimana, jadi itu namanya baru pengamat namanya," tuturnya.

Kendati begitu, ia tak mau terlalu ambil pusing terkait dengan tudingan yang disampaikan sejumlah pengamat tersebut.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Bali Meningkat, Satgas Aktifkan Kembali Lokasi Isolasi Terpusat

Maruli memastikan akan bekerja keras usai mengemban jabatan sebagai Pangkostrad.

"Kalau (masih) ada tanggapan begitu ya silakan-silakan sajalah, saya bekerja saja," pungkasnya.

Maruli diketahui resmi ditunjuk sebagai Pangkostrad berdasarkan Surat Keputusan nomor 66/I/2022 yang ditandatangani Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Cabuli Anak, Pria di Bali Dilaporkan Istri ke Polisi

Denpasar
Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Satpol PP Sidak Warung Masakan Daging Anjing di Buleleng, Pemilik Disanksi Pidana

Denpasar
WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

WN Jerman Aniaya Karyawan Vila di Bali karena Ditagih Uang Tunggakan

Denpasar
Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Sopir Bus yang Tabrak WN Belarus sampai Tewas Ditetapkan Tersangka

Denpasar
2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

2 WNA di Bali Aniaya Pecalang, Tak Terima Ditegur untuk Kecilkan Suara Musik

Denpasar
Oknum Perwira TNI di Bali Terseret 3 Kasus yaitu Perselingkuhan dan KDRT, Ditahan karena Perzinaan

Oknum Perwira TNI di Bali Terseret 3 Kasus yaitu Perselingkuhan dan KDRT, Ditahan karena Perzinaan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Denpasar
Kesal Hampir Diserempet, 2 Pria di Bali Aniaya Pelajar

Kesal Hampir Diserempet, 2 Pria di Bali Aniaya Pelajar

Denpasar
Ditabrak Bus di Bali, Turis Wanita Asal Belarus Tewas

Ditabrak Bus di Bali, Turis Wanita Asal Belarus Tewas

Denpasar
Perwira TNI di Bali yang Dilaporkan Istri Selingkuh Ditahan

Perwira TNI di Bali yang Dilaporkan Istri Selingkuh Ditahan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Viral Video Pria WNA di Bali Curi BBM dari Sepeda Motor yang Terparkir

Viral Video Pria WNA di Bali Curi BBM dari Sepeda Motor yang Terparkir

Denpasar
4 Penyerang Kantor Satpol PP Denpasar Divonis 2 Tahun Penjara

4 Penyerang Kantor Satpol PP Denpasar Divonis 2 Tahun Penjara

Denpasar
WNA Aniaya Sopir Taksi di Kuta Bali, Videonya Viral

WNA Aniaya Sopir Taksi di Kuta Bali, Videonya Viral

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com