GIANYAR, KOMPAS.com - Seorang warga negera asing (WNA) asal Amerika Serikat ditemukan tewas gantung diri di sebuah vila di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (1/2/2022).
Wanita berinisial GHD (46) tersebut diduga depresi lalu mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan kabel yang terikat di shower kamar mandi.
"Kuat dugaan korban meninggal karena gantung diri dengan motif depresi karena sakit," kata Kapolsek Sukawati Kompol I Made Ariawan saat dihubungi, Selasa.
Baca juga: Terjerat Kasus Narkoba, Aktor Randa Septian Ditangkap di Bali
Peristiwa gantung diri yang dilakukan GHD baru diketahui sekitar pukul 08.00 Wita oleh saksi bernama Deboreh Jane Brrry yang merupakan pemilik vila.
Saat itu, saksi hendak membangunkan korban yang tak kunjung bangun dari kamarnya.
Lantaran pintu kamar tak terkunci, saksi langsung masuk ke dalam kamar korban. Namun, saat itu, korban tak berada di dalam kamarnya.
"Saksi mencari ke kamar mandi ternyata saksi melihat korban sudah tergantung di kamar mandi," kata Ariawan.
Kaget mendapati korban gantung diri, saksi kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Sukawati untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Setelah menerima laporan tersebut, piket fungsi Polsek Sukawati dan identifikasi Polres Gianyar mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP.
Baca juga: Sindir Prabowo Subianto, Edy Mulyadi Dilaporkan Kader Gerindra Denpasar ke Polisi
Petugas juga langsung menghubungi tenaga kesehatan dari UPT Kesmas I Sukawati untuk memeriksa jenazah korban.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dari petugas UPT Kesmas I Sukawati, tak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh Korban.
Jenazah korban juga langsung dititipkan di RSUP Sanglah Denpasar.
Dari hasil olah TKP, polisi menemukan sejumlah obat-obatan di kamar korban. Obat-obatan itu di antaranya obat untuk kecemasan, obat sakit kepala, obat penenang, obat untuk masalah mental, hingga obat depresi.
"Menurut keterangan dari saksi yang sempat mendampingi korban saat di konseling, korban mengalami depresi berat makanya dalam rangka rehab guna mencari tempat yang tenang, korban menginap di tempat saksi dalam waktu yang tidak ditentukan," kata Ariawan.
Baca juga: Banjir dan Pohon Tumbang di Gianyar, Terjadi akibat Cuaca Ekstrem
Polisi belum bisa memastikan riwayat penyakit hingga faktor yang membuat korban mengalami depresi.