Sementara itu, perajin tahu tempe lainnya di sentra produksi tahu tempe di Kelurahan Kampung Baru, Heru (53), juga mengakui produksi tahu dikurangi akibat harga kedelai naik.
Bahkan, ia memutuskan menghentikan produksi tempe.
"Sebelum harga kedelai naik, biasa produksi sekitar 50 kilogram tahu sehari. Karena harganya naik produksi saya kurangi hanya 20 kilogram. Untuk tempe tidak diproduksi lagi, karena tidak dapat untung," kata Heru.
Baca juga: Kecilkan Ukuran, Cara Klasik Perajin Tahu Tempe Kulon Progo Siasati Kenaikan Harga Kedelai
Ia mengatakan, langkah ini diambil untuk menekan biaya produksi. Apalagi, hingga kini belum ada kejelasan harga kedelai akan turun.
Tak hanya itu, Heru juga terpaksa mengubah ukuran tahu produksinya karena tidak menaikkan harga. Perubahan ukuran ini dilakukan agar dia tidak merugi.
"Penjual pasti tidak mau kalau harganya naik, jadi dikecilkan ukurannya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.