DENPASAR, KOMPAS.com - Sebanyak tiga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Denpasar tengah disiapkan oleh pemerintah pusat mejelang perhelatan G20.
Tempat pengolahan itu nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan sampah yang diproses dengan sistem Refuse Derived Fuel (RDF) atau mengelola sampah menjadi bahan bakar.
Baca juga: Luhut soal Usulan Penghapusan Karantina Wisman di Bali: Kita Tunggu 2 Minggu ke Depan
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, rencana pembangunan pengolahan sampah terpadu sejatinya sudah disiapkan sejak jauh-jauh hari. Tujuannya tentu untuk membuat Bali bersih.
"Kita mau bikin Bali ini bersih. Sebenarnya waktu IMF World Bank, kita mau mengelola Suwung. Tapi masalah tipping fee jadi isu dan akhirnya rencana itu berhenti, sekarang kita menemukan bentuk yang lebih bagus yaitu Refuse Derived Duel (RDF)," kata Luhut di Denpasar, Jumat (25/2/2022).
Luhut menjelaskan, tiga TPST di Kota Denpasar nantinya akan berada di Kelurahan Padangsambian, Kelurahan Kertalanggu dan Tahura di By Pass Ngurah Rai.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 24 Februari 2022
Total anggaran yang disiapkan untuk pembangunan TPST itu diperkirakan mencapai Rp 105 miliar.
“Ini jauh lebih murah daripada kita bikin Waste to Energy yang tadinya kita mau bikin di TPA Suwung itu dan biayanya Rp 2,5 triliun," kata dia.
Baca juga: Pelatih Bhayangkara FC Jadi Korban Pencurian di Bali, Alami Kerugian Rp 70 Juta
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.