Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Nyepi Disebut Tahun Baru Saka dan Alasan Tak Boleh Keluar Rumah

Kompas.com - 01/03/2022, 11:25 WIB
William Ciputra

Editor

KOMPAS.com - Hari Raya Nyepi merupakan hari raya umat Hindu di Bali dalam rangka memperingati Tahun Baru Saka.

Pergantian tahun ini terjadi pada hitungan Tilem Kesanga (IX) oleh masyarakat Hindu Bali.

Hari tersebut diyakini sebagai hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera dengan membawa intisari amerta air hidup.

Pada tahun 2022 ini, Hari Raya Nyepi jatuh pada hari Kamis, 3 Maret.

Sejarah Nyepi

Secara bahasa, Nyepi berasal dari kata sepi yang bermakna sunyi dan senyap.

Dengan demikian, pada saat Nyepi ini masyarakat akan berdiam diri di rumah dan tidak melakukan aktivitas seperti biasa.

Tujuan Nyepi ini sendiri agar masyarakat Hindu Bali bisa leluasa untuk introspeksi diir.

Mereka akan memohon kepada Tuhan untuk melakukan penyucian terhadap Buana Alit (manusia) dan Buana Agung (alam semesta).

Adapun sejarah Nyepi sendiri erat kaitannya dengan sejarah Tahun Baru Saka.

Tahun baru ini konon sudah sudah dimulai sejak tahun 78 Masehi.

Tahun Saka dianggap sebagai tonggal awal yang bersejarah bagi suku bangsa di India yang selama ini selalu bermusuhan.

Dengan lahirnya Tahun Saka, suku di India yang selalu bermusuhan itu akhirnya berdamai.

Sedangkan perayaan Tahun Baur Saka dengan Nyepi di Bali dilakukan berdasarkan petunjuk Lontar Sundarigama dan Sanghyang Aji Swamandala.

Sejarah Tahun Baru Saka

Permusuhan antarsuku yang terjadi di India sudah sangat berkepanjangan.

Suku-suku itu antara lain Pahlawa, Yuehchi, Yuwana, Malawa dan Saka. Mereka saling menguasai satu sama lain secara bergantian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Bali Antisipasi SPBU 'Nakal' Jelang Mudik Lebaran 2024

Polda Bali Antisipasi SPBU "Nakal" Jelang Mudik Lebaran 2024

Denpasar
Kronologi WNA Amerika Serikat Diduga Sekap Bocah di Bali, Bermula Bertemu di Warung

Kronologi WNA Amerika Serikat Diduga Sekap Bocah di Bali, Bermula Bertemu di Warung

Denpasar
Dendam Sering Dimanfaatkan, Pria di Bali Aniaya Teman Kerjanya

Dendam Sering Dimanfaatkan, Pria di Bali Aniaya Teman Kerjanya

Denpasar
Baru 1 Bulan Bekerja, Karyawan Vila di Bali Curi Barang Senilai Rp 22,7 Juta

Baru 1 Bulan Bekerja, Karyawan Vila di Bali Curi Barang Senilai Rp 22,7 Juta

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
WNA Amerika yang Culik Bocah 8 Tahun di Bali Jalani Tes Kejiwaan

WNA Amerika yang Culik Bocah 8 Tahun di Bali Jalani Tes Kejiwaan

Denpasar
Culik Bocah Perempuan di Bali, WN Amerika Serikat Ditangkap Polisi

Culik Bocah Perempuan di Bali, WN Amerika Serikat Ditangkap Polisi

Denpasar
WN Australia Dideportasi karena Promosikan Spa Milik Pacarnya

WN Australia Dideportasi karena Promosikan Spa Milik Pacarnya

Denpasar
Dinsos Bali Pulangkan 109 Gelandangan ke NTB dan Jatim

Dinsos Bali Pulangkan 109 Gelandangan ke NTB dan Jatim

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Bangunan Lama di Lapas Kerobokan Bali Terbakar, Kerugian Rp 200 Juta

Bangunan Lama di Lapas Kerobokan Bali Terbakar, Kerugian Rp 200 Juta

Denpasar
Tersesat Saat Turun, 4 Pendaki Gunung Sanghyang di Bali Dievakuasi SAR

Tersesat Saat Turun, 4 Pendaki Gunung Sanghyang di Bali Dievakuasi SAR

Denpasar
Mensos Risma Menangis Ceritakan Pengusaha yang Terima Pekerja Penyandang Disabilitas

Mensos Risma Menangis Ceritakan Pengusaha yang Terima Pekerja Penyandang Disabilitas

Denpasar
Kesal Kena Denda 'Overstay', WN Perancis Lecehkan Petugas Imigrasi di Bandara Bali

Kesal Kena Denda "Overstay", WN Perancis Lecehkan Petugas Imigrasi di Bandara Bali

Denpasar
Aksi 2 Turis Spanyol di Bali Tarik-Menarik Kalung dengan Penjambret dan Jatuh dari Motor

Aksi 2 Turis Spanyol di Bali Tarik-Menarik Kalung dengan Penjambret dan Jatuh dari Motor

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com