BALI, KOMPAS.com - Gubernur Bali Wayan Koster angkat bicara terkait kasus dugaan penipuan terhadap puluhan pekerja migran asal Bali yang terkatung-katung di Turki.
Menurut Koster, sejumlah pekerja migran asal Buleleng itu telah ditangani Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turki. Mereka akan dipulangkan ke Indonesia.
Baca juga: Pekerja Migran Asal Buleleng Terkatung-katung di Turki, Polisi Turun Tangan
"Warga Bali yang (terkatung-katung) di Turki itu ada 29 orang. Sekarang ini, sudah ditangani oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di sana, akan difasilitasi untuk pemulangannya," kata Koster di Nusa Dua Bali, Senin (14/3/2022).
Koster menyebut, KBRI akan meneruskan informasi kepada pemerintah Indonesia dan Pemerintah Turki terkait insiden puluhan warga Bali yang diduga menjadi korban penipuan itu.
Pelaku yang diduga menjanjikan pekerjaan bagi warga Bali yang kemudian telantar di Turki itu juga akan diusut untuk menghindari hal serupa terjadi.
"Ada pelaku yang melanggar hukum. Jadi di dalamnya juga ada orang Bali yang suaminya apa istrinya itu dari Turki. Jadi ini yang memberangkatkan dan itu menyalahi prosedur. Tapi yang jelas ini masalah sudah ditangani oleh KBRI, sudah aman. Jadi mereka akan dipulangkan," kata Koster.
"Untuk di Bali yang melakukan pelanggaran ini akan saya proses secara hukum dan perlu dilakukan tindakan tegas," lanjutnya.
Sebelumnya, puluhan pekerja migran asal Bali diberangkatkan ke Turki oleh agen untuk tujuan mendapatkan pekerjaan. Mereka tiba pada 10 Desember 2021.
Baca juga: Beraksi 17 Kali, Begal Payudara di Bali Diringkus Polisi, Ternyata Seorang Mahasiswa
Namun, mereka diberangkatkan menggunakan visa liburan, bukan visa kerja. Sesampainya di Turki, para PMI tidak langsung mendapatkan pekerjaan seperti yang dijanjikan agen.
Sebagian besar mereka bahkan berusaha mencari pekerjaan sendiri. Tak hanya itu, puluhan PMI ini juga ditempatkan di sebuah losmen yang ukurannya sangat sempit dan jauh dari kata layak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.