BULELENG, KOMPAS.com - Unit Pelaksana Teknis Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UPT BP2MI) Wilayah Denpasar, Provinsi Bali, meminta calon pekerja migran tidak gampang tergiur janji agen penyalur tenaga kerja.
Hal ini berkaca dari pengalaman sejumlah pekerja migran yang terkatung-katung di Turki. Mereka diberangkatkan menggunakan visa liburan dan tidak mendapat pekerjaan sesuai yang dijanjikan.
Menurut Kepala UPT BP2MI Wilayah Denpasar Wiam Satriawan, bekerja di luar negeri tidak semudah seperti janji-janji agen. Ada sejumlah prosedur yang mesti dilalui.
"Mereka (agen) menggunakan cara mudah dengan menggunakan visa liburan dengan menggampangkan bahwa di tempat tujuan akan mudah mencari pekerjaan. Kemudian dijanjikan visanya akan diubah menjadi visa pekerja,” kata Wiam saat dikonfirmasi, Kamis (17/3/2022).
Kata dia, penting bagi calon pekerja migran untuk mengetahui Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Baca juga: Cerita Orangtua Pekerja Migran yang Terkatung-katung di Turki, Cari Pinjaman demi Setor Rp 50 Juta
Pihaknya pun gencar melakukan sosialisasi terkait UU tersebut. Terbaru, sosialisasi ini digelar menyasar 60 peserta dari PMI dan calon PMI di Buleleng.
"UU ini sangat penting dalam melindungi para PMI yang akan bekerja di luar negeri. Sehingga penting bagi PMI untuk mengetahui UU tersebut," sebutnya.
Wiam menambahkan, sosialisasi dilakukan untuk memberikan informasi ataupun merubah pola pikir calon PMI yang ada di desa. Bahwa, bekerja di luar negeri tidak semudah iming-iming para agen.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana meminta seluruh kepala desa dan lurah untuk mengawasi pengiriman pekerja migran yang berasal dari wilayahnya.
Menurut dia, peran aktif dari kepala desa dan lurah untuk mengawasi pengiriman PMI diperlukan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.