Pada hari yang sama, aparat Polisi Sektoral (Polsek) Ubud juga sempat sempat memeriksa empat orang yang dicurigai saat hendak membagikan kue dan permen di depan SMP Negeri 1 Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.
Kapolsek Ubud Kompol Made Tama mengatakan, dari keterangan para pelaku, mereka datang ke Bali untuk berwisata ke Ubud sembari mengelar kegiatan peduli kasih dengan membagikan kue dan permen kepada siswa dan siswi ditemui di jalan.
Setelah diperiksa, keempat pelaku tersebut dilepas oleh petugas dan kue yang mereka bawa diamankan untuk kemudian diuji di laboratorium.
"Dia kan memberi sesuatu. Kita kan belum tahu. Kita masih cek ke lab. Nanti kalau dia (kue dan permen) tidak mengandung apa-apa, kan sah-sah aja dia membagikan. Kita nunggu hasil labnya dulu," katanya.
Sementara itu, aparat Polres Gianyar mengamankan MN di sebuah rumah di sekitar Kelurahan Pemogan, Denpasar. Dari tangan MN, polisi mengamankan delapan biji kue sisa yang sempat dibagikan di SMPN 3 Gianyar.
Peristiwa bagi-bagi kue ini juga terjadi SMPN 6 Tabanan dan SDN 8 Tabanan. Kasus ini juga mendapat atensi dari pihak kepolisian di wilayah tersebut.
Ternyata bakti sosial, kasus pun ditutup
Belakangan, delapan biji kue berbentuk hati yang disita dari MN itu membawa titik terang fenomena yang sempat membuat resah para guru dan orang tua murid.
Baca juga: Bikin Resah Orangtua Siswa, Polda Bali Selidiki Pembagian Kue dan Permen yang Dilakukan Serentak
Polres Gianyar memastikan, kue yang dibagikan MN kepada murid di SMP Negeri 3 Gianyar tidak mengandung narkoba maupun zat berbahaya lainnya.
"Dari 8 sempel yang kirim ke Bidlabfor Polda Bali, akhirnya bisa disimpulkan kue tersebut tidak mengandung zat-zat berbahaya. Kami simpulkan kue tersebut aman dari zat adiktif atau narkoba," kata Winangun.
"Kasusnya sekarang telah dinyatakan ditutup dan telah diklarifikasi, ini bukan peristiwa pidana dan murni kegiatan bakti sosial," tambah Winangun.
Permintaan maaf MN dan rekan
Perjalanan kasus yang telah membuat masyarakat resah ini pun diakhiri dengan permintaan maaf dari MN.
Ia dan teman-temannya tetap berdoa agar sektor pariwisata di Bali segera bangkit.
"Saya bersama teman-teman lainnya tidak menyangka kegiatan kami akan berakhir seperti ini, kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Bali. Tapi intinya tujuan kami baik untuk mendoakan Bali," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.