GIANYAR, KOMPAS.com- Seorang kakek berinisial PMOA (60), ditemukan tewas gantung diri dengan selendang di rangka plafon rumahnya di Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali.
Kakek tersebut ternyata meninggalkan secarik kertas berisi rincian tabungan dan deposito Rp 60 juta.
Diduga, sang kakek nekat gantung diri karena depresi lantaran penyakit TBC yang dideritanya tidak kunjung sembuh.
Baca juga: Sambut G20, Dinkes Bali Targetkan Vaksinasi Booster Capai 75 Persen
Kasubag Humas Polres Gianyar, AKP Hendra Jaya mengatakan jenazah korban ditemukan pertama kali oleh menantunya berinisial LPS (30), pada Selasa (12/4/2022) sekitar pukul 07.30 Wita.
Warga di sekitar yang mendengar teriakan histeris LPS kemudian datang ke rumah tersebut dan langsung menurunkan korban. Namun korban telah meninggal dunia.
Pihak kepolisian yang mendapat laporan, mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan saksi dan olah TKP.
Baca juga: Ruangan Ditlantas Polda Bali di Kantor Samsat Bersama Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Di kamar korban ditemukan surat yang meminta keluarga melanjutkan pembangunan Piasan (bale untuk menaruh sesajen di rumah tangga) dan juga menitipkan deposito Rp 60 juta.
"Dari pemeriksaan kamar korban, ditemukan satu lembar kertas yang bertuliskan 'Tabungan 20 juta di Pak Yan Bancis buat ngelanjutkan Piasan Blm Byr Lg 10 Juta Deposito 60 juta buat Devan', dan obat-obatan," kata Hendra, Kamis (14/4/2022).
Baca juga: Kepsek di Bali yang Injak Bahu Siswanya Saat Push Up Mengaku Salah
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas kesehatan Puskesmas 1 Gianyar, korban diperkirakan sudah meninggal dunia 6 jam sebelum ditemukan.
"Kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia yang sudah ada kaku, diperkirakan telah meninggal 6 jam sebelum pemeriksaan," kata Hendra.
Hendra mengatakan, dari hasil olah TKP disimpulkan kejadian ini merupakan murni gantung diri. Sementara pihak keluarga juga menerimanya sebagai musibah.
"Pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut adalah merupakan musibah," katanya.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 13 April 2022
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk penanganan lebih lanjut.meringankan keresahan yang ada.
Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:
Gerakan "Into The Light"
Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com
Save yourself
Facebook: Save Yourselves
Instagram: @saveyourselves.id
Line: @vol7047h
Web: saveyourselves.org
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.