BULELENG, KOMPAS.com - Ramadhan menjadi berkah tersendiri bagi warga yang tinggal di Jalan Jeruk, Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Sepanjang jalan yang berada di tengah pemukiman tersebut disulap menjadi Pasar Kaget.
Warga sekitar memanfaatkan momen bulan puasa ini untuk berjualan takjil.
Pasar Kaget ini menjadi tujuan warga muslim di Kota Singaraja untuk berburu menu buka puasa. Beragam minuman, jajanan, hingga lauk pauk bisa ditemukan di sini.
Baca juga: Warga Buleleng Bali Diperbolehkan Shalat Id di Lapangan atau Masjid
Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp 1.000 hingga puluhan ribu rupiah. Para pedagang menggelar lapaknya mulai pukul 13.00 Wita hingga pukul 21.00 Wita.
Salah seorang pengunjung, Alvin (21) mengaku hampir setiap hari berkunjung ke Pasar Kaget untuk belanja menu buka puasa.
Bahkan, mahasiswa asal Probolinggo, Jawa Timur ini rela berhimpitan dengan ratusan pembeli lainnya yang memadati Jalan Jeruk.
“Setiap Bulan puasa sering berbelanja di sini. Harganya juga terjangkau. Pilihannya juga banyak, bisa ganti-ganti menu,” kata Alvin, ditemui Senin (18/4/2022).
Menurutnya, momen ngabuburit sembari berburu takjil untuk buka puasa di Pasar Kaget menjadi momen yang paling dirindukan saat bulan Ramadan.
"Pasar Kaget kan hanya ada pas bulan puasa saja. Jadi banyak warga, termasuk saya, yang datang ke sini untuk berbelanja," katanya.
Baca juga: Beli Pertalite Pakai Jeriken Dilarang, Nelayan di Buleleng Sempat Kesulitan Dapat BBM
Sementara itu, salah seorang pedagang, Hartawati (43) menyampaikan, kawasan ini disebut Pasar Kaget karena hanya buka pada saat bulan Ramadan.
Selain Ramadhan, kawasan tersebut hanyalah jalan biasa dengan pemukiman padat.
Hartawati mengaku sudah lama berjualan di Pasar Kaget. Hanya saja, pada tahun 2021 dan 2022 lalu sempat tidak diperbolehkan karena pandemi Covid-19.
"Hampir setiap tahun saya jualan di Pasar Kaget. Jualannya selama sebulan penuh sampai malam Takbiran," katanya.
Baca juga: Kasus Gigitan Tinggi, Ribuan Anjing di Buleleng Disuntik Vaksin Rabies
Hartawati membuka dagangan es dan jajanan sekitar pukul 12.00 Wita. Dengan berjualan di Pasar Kaget, ia bisa meraup untung hingga ratusan ribu rupiah setiap hari.
“Kalau masih siang, paling satu atau dua orang yang datang. Menjelang maghrib baru banyak yang datang," ujar dia.
Menurutnya, tak hanya umat muslim yang belanja di Pasar Kaget tapi ada juga umat agama lain yang ikut berburu makanan yang dijual.
"Pembelinya bukan dari Singaraja saja, tapi banyak yang datang dari jauh. Mungkin karena ada yang penasaran juga berbelanja di sini,” tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.