Patung GWK Bali Ramai Dikunjungi Wisatawan, Kapolri: Seperti Saat Situasi Normal

BADUNG, KOMPAS.com - Obyek wisata patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Desa Unggasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, ramai dikunjungi wisatawan. 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, jumlah wisatawan di GWK sama seperti keadaan sebelum pandemi Covid-19.

"GWK pun juga kunjungannya sudah seperti saat situasi normal bahkan ada peningkatan," kata Sigit usai meninjau penerapan protokol kesehatan (prokes) di patung GWK, Kamis (5/5/2022).

Baca juga: Soal WNA Berpose Telanjang di Pohon Keramat Bali, Pihak Desa Maafkan Pelaku, tetapi…

Sigit memprediksi, kondisi tersebut juga terjadi di Daerah Tujuan Wisata (DTW) lainnya yang ada di Pulau Dewata.

Bahkan, geliat wisata di Bali akan terus meningkat sepanjang libur Lebaran 2022 yang akan berakhir pada Minggu (8/5/2022).

"Kunjungan wisata akan terus berlangsung sampai dengan Minggu, kurang lebih dan ini akan terus meningkat," beber dia.

Prediksi tersebut berkaca dari jumlah orang yang masuk ke Bali sepanjang libur Lebaran 2022.

Ia mengatakan, ada sekitar 435.386 orang yang melakukan perjalanan lewat jalur udara dan laut masuk ke Bali.

"Saya mendapat laporan ada kurang lebih 435.386 orang yang masuk ke wilayah Bali baik melalui jalur udara dan melalui jalur penyeberangan kapal (di Pelabuhan) Gilimanuk," tutur dia.

Baca juga: Cegah Kemacetan Arus Balik Lebaran, Kapolri Imbau ASN dan Karyawan Swasta WFH Satu Minggu

Menurut Sigit, banyaknya wisatawan yang masuk ke Bali, akan berdampak positif terhadap perekonomian Pulau Dewata.

Karena itu, ia meminta baik kepada wisatawan maupun para pelaku wisata dan pengelola tempat wisata untuk memerhatikan prokes.

"Antara pengunjung dan kemudian lokasi yang dikunjungi saling mengingatkan bahwa prokes tetap harus kita laksanakan," ucap dia.

Sigit mengatakan, penerapan prokes tetap diperhatikan agar kasus Covid-19 di Indonesia khususnya di Bali tidak melonjak usai libur Lebaran 2022.

"Potensi ini di satu sisi pasti meningkatkan prekonomian di Bali namun di sisi lain tentunya ada hal-hal yang harus kita jaga, khususnya terkait masalah prokes," pungkasnya.