Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Emak-emak Goyang TikTok di Pura, Ini Tanggapan PHDI Bali

Kompas.com - 09/05/2022, 16:13 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com- Video Tiktok yang memperlihatkan sekelompok emak-emak bergoyang di Pura Samuan Tiga, Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Bali, viral di media sosial.

Dalam video tersebut para emak-emak ini terlihat kompak mengenakan kebaya warna putih dipadu dengan kain kamen warna kuning.

Baca juga: Hilang 2 Hari Usai Pamit Cari Pakan Sapi, Pria di Bali Ditemukan Tewas Mengapung di Perairan Nusa Penida

Mereka juga tampak serasi berlenggak-lenggok menari diiringi lagu India.

Adegan menari-menari dalam video tersebut menuai kecaman dari warganetAdegan menari-menari dalam video tersebut menuai kecaman dari warganet lantaran tidak sopan dan tidak patut karena direkam di dalam area Pura.

Komentar PHDI

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali Nyoman Kenak angkat bicara terkait video viral tersebut.

Ia menilai tarian seperti itu tidak pantas dilakukan di Pura dan tidak terkait dengan ritual ngayah (tradisi gotong royong masyarakat Bali) dengan menarikan tarian Rejang yang sering terlihat di Pura.

"Keberatan netizen itu menggambarkan bahwa tarian model begitu, yang dibuat untuk konten aplikasi," kata Kenak dalam keterangan yang dikirim ke Kompas.com pada Senin (9/5/2022).

Baca juga: Kesal Didorong, Pria di Semarang Bunuh Pelajar SMP Saat Lebaran dan Berniat Kabur ke Bali

Kenak mengatakan, masyarakat seharusnya bisa mawas diri terkait apa yang tidak layak dan patut dilakukan tempat-tempat suci yang ada di Pulau Dewata.

Hal tersebut merupakan pengetahuan mendasar bagi umat Hindu Bali untuk menjaga kesucian Pura dan tempat ibadah lainnya.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 8 Mei 2022

"Kejadian ini perlu mendapat renungkan dan introspeksi diri dari kita umat Hindu, karena umat Hindu yang mengetahui batas-batas mana yang boleh dan pantas, serta mana yang tidak boleh dan tidak pantas, seharusnya tidak dilakukan," katanya.

"Kalau bagian dari kita saja masih belum bisa membedakan mana yang boleh dan pantas dengan yang tidak boleh dan tidak pantas dilakukan di areal pura, apalagi wisatawan-wisatawan asing dan domestik yang notabena bukan semeton (saudara) Hindu," lanjut dia.

Baca juga: Terjatuh di Lereng Gunung Batur Bali, WN Amerika Serikat Tewas

Diminta jalani ritual

Karena itu, Kenak meminta para emak-emak yang membuat video viral tersebut untuk segara menjalani ritual Ngaturang Guru Pidaka sebagai wujud permintaan maaf terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Ritual tersebut harus dijalani untuk mengembalikan kesucian Pura.

"Para pelaku mesti ngaturang upacara seperti guru piduka dan ritual lain yang diperlukan, sebagai sanksi dan kewajiban atas kesalahannya," tegasnya.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak menghakimi para pelaku tapi memberi mereka edukasi agar mereka sadar atas kesalahannya.

"Mari kurangi menghakimi mereka yang perilakunya kurang tepat, tapi menyadarkan dan mengajak kembali menghargai dan menjaga kesucian tempat suci umat Hindu secara sadar dan bertanggung jawab," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Viral Video Pria WNA di Bali Curi BBM dari Sepeda Motor yang Terparkir

Viral Video Pria WNA di Bali Curi BBM dari Sepeda Motor yang Terparkir

Denpasar
4 Penyerang Kantor Satpol PP Denpasar Divonis 2 Tahun Penjara

4 Penyerang Kantor Satpol PP Denpasar Divonis 2 Tahun Penjara

Denpasar
WNA Aniaya Sopir Taksi di Kuta Bali, Videonya Viral

WNA Aniaya Sopir Taksi di Kuta Bali, Videonya Viral

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Kelelahan Saat Berwisata di Bali, 29 Siswa Asal Bandung Dilarikan ke RS

Kelelahan Saat Berwisata di Bali, 29 Siswa Asal Bandung Dilarikan ke RS

Denpasar
6 Bulan Buron, Pelaku Perburuan Satwa Liar di Hutan Taman Nasional Bali Barat Ditangkap

6 Bulan Buron, Pelaku Perburuan Satwa Liar di Hutan Taman Nasional Bali Barat Ditangkap

Denpasar
Truk Terguling Menimpa Pemotor di Tabanan, 1 Orang Tewas

Truk Terguling Menimpa Pemotor di Tabanan, 1 Orang Tewas

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Istri Perwira TNI yang Jadi Tersangka Usai Unggah Dugaan Perselingkuhan Suami Ajukan Praperadilan

Istri Perwira TNI yang Jadi Tersangka Usai Unggah Dugaan Perselingkuhan Suami Ajukan Praperadilan

Denpasar
Apple Academy Akan Dibuka di Bali, Pj Gubernur: Kita Bersyukur

Apple Academy Akan Dibuka di Bali, Pj Gubernur: Kita Bersyukur

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Denpasar
Imbas Erupsi Gunung Ruang, 2 Penerbangan dari Bali ke Jepang dan China Dibatalkan

Imbas Erupsi Gunung Ruang, 2 Penerbangan dari Bali ke Jepang dan China Dibatalkan

Denpasar
Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Berkurang 4 Meter, BMKG: Kemungkinan Terkait El Nino

Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Berkurang 4 Meter, BMKG: Kemungkinan Terkait El Nino

Denpasar
Pamit Perbaiki Motor, Pria Lanjut Usia di Bali Ditemukan Tewas di Area Kuburan

Pamit Perbaiki Motor, Pria Lanjut Usia di Bali Ditemukan Tewas di Area Kuburan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com