BULELENG, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, Bali, mencatat selama empat bulan terakhir ada lima orang pasien suspek rabies yang meninggal di Buleleng.
"Berdasarkan catatan kami, lima orang pasien suspek rabies meninggal akibat gigitan anjing selama awal tahun 2022," kata Direktur RSUD Buleleng, Putu Arya Nugraha, Selasa (10/5/2022).
Baca juga: 10 SMA Terbaik di Bali Versi LTMPT untuk Referensi PPDB 2022
Jumlah pasien meninggal akibat gigitan anjing tersebut cenderung mengalami peningkatan. Padahal sepanjang tahun 2021 lalu hanya ada satu kasus yang tercatat.
Dikatakan Arya, kebanyakan pasien suspek rabies yang datang atau dibawa untuk dirawat ke RSUD Buleleng kondisinya sudah mengkhawatirkan atau kritis.
"Pasien yang meninggal tersebut rata-rata datang dengan kondisi yang sudah buruk dan memang mengalami gejala klinis penyakit rabies," ujarnya.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 9 Mei 2022
Selain itu, pasien yang meninggal itu memiliki riwayat gigitan anjing, namun setelah digigit tidak langsung meminta vaksin anti rabies (VAR) ke rumah sakit.
Kasus terbaru meninpa seorang warga Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Korban dibawa ke RSUD Buleleng setelah digigit oleh anjing peliharaannya sendiri pada Maret 2022 lalu.
Baca juga: Kasus Gigitan Tinggi, Ribuan Anjing di Buleleng Disuntik Vaksin Rabies