DENPASAR, KOMPAS.com- Seorang pemuda di Bali berinisial MIR (20) nekat memukul kepalanya sendiri menggunakan batu hingga pingsan karena persolan asmara.
Dia kemudian ditemukan tergeletak dengan kondisi bersimbah darah di Jalan Mulawarman, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Bali pada Sabtu (14/5/2022) malam.
Warga sempat mengira pria tersebut adalah korban pengeroyokan.
Baca juga: 26 Narapidana Beragama Budha di Bali Dapat Remisi Hari Raya Waisak
Kepala Polsek (Kapolsek) Denpasar Utara Iptu Carlos Dolesgit mengatakan, korban diketahui berinisial MIR (20), warga asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Carlos menegaskan, peristiwa itu bukan kasus pengeroyokan.
Korban rupanya nekat memukul kepalanya sendiri memakai batu hingga terluka dan jatuh pingsan. Penyebabnya karena persoalan asmara.
"Jadi dapat saya tegaskan sebenarnya tidak pernah terjadi peristiwa pengeroyokan. Yang terjadi adalah MIR memukul kepalanya sendiri karena ada permasalahan asmara," kata Carlos dalam keterangan tertulis, Selasa (17/5/2022).
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 15 Mei 2022
Carlos menjelaskan, kejadian tersebut berawal ketika MIR, A, dan B sepakat bertemu di lokasi kejadian untuk menyelesaikan persoalan cinta segitiga yang membelenggu mereka.
Saat itu, sang perempuan berinisial A, datang ditemani oleh kakaknya bernama AG.
Dalam pertemuan itu, A memutuskan untuk tetap memilih B sebagai kekasih hatinya dan mengakhiri hubungannya dengan MIR.
Baca juga: Diduga Bela Bule Digoda Sekawanan Pria, Artis JC Jadi Korban Penganiayaan di Bali
Keputusan itu memicu cekcok antara MIR dan B, yang kemudian dilerai oleh AG.
Secara spontan, MIR mengambil batu di sekitar lokasi kemudian memukul dirinya sendiri hingga tak sadarkan diri.
"Melihat peristiwa itu A, B dan AG merasa takut MIR memukul kepalanya sampai berdarah kemudian meninggalkan lokasi," kata Carlos.
Baca juga: Mengaku Anggota Taruna Akmil di Bali, Seorang Pria di Sikka Ditangkap
Carlos mengatakan, keberadaan korban pertama kali diketahui oleh warga yang melintas di sekitar lokasi.
Warga kemudian meminta bantuan BPBD Kota Denpasar untuk mengevakuasi korban ke RSUD Wangaya.
Kemudian, foto yang memperlihatkannya MIR tengah dievakuasi oleh petugas BPBD Kota Denpasar dengan keterangan MIR sebagai korban pengeroyokan, viral di media sosial.
Baca juga: Pria di Jember Kabur ke Bali Setelah Perkosa Anak Usia 13 Tahun
Polisi kemudian melakukan penyelidikan terhadap peristiwa dengan meminta keterangan dari MIR, A, B dan AG. Korban mengaku memukul dirinya sendiri pakai batu hanya untuk membuat A senang.
"Pengakuan MIR memang benar pada saat kejadian dirinya mengambil batu dan memukul kepalanya sebanyak dua kali dengan alasan agar A senang dan dirinya juga mengaku tidak ada peristiwa pengeroyokan seperti yang viral di media sosial," kata Carlos.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.