Wings Air Terperosok ke Gorong-gorong Saat Menuju Parkir di Bandara Ngurah Rai Bali

BADUNG, KOMPAS.com - Ban pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan IW-1963 rute Lombok-Denpasar terperosok ke gorong-gorong di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Selasa (31/5/2022).

Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, insiden tersebut terjadi saat pesawat sedang bergerak menuju area parkir (apron) nomor A.41 sekitar pukul 14.21 Wita.

Namun, sebelum tiba di area parkir, pesawat yang melaju dalam kecepatan minimun itu tiba-tiba macet atau tidak bisa berjalanan. Pilot kemudian meminta petugas bandara untuk mengecek.

Baca juga: Lion Air Tinggalkan 10 Penumpang dari Bengkulu Gara-gara Ganti Pesawat

"Hasil pengecekan diketahui bahwa roda bagian kiri dan kanan masuk atau terperosok ke gorong-gorong (landing gear sank into drains) apron," kata Danang dalam keterangan tertulis, Selasa.

Danang menyatakan, pesawat rute Lombok-Denpasar tersebut membawa empat awak pesawat dan 68 penumpang.

Pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada pukul 13.44 Wita.

Baca juga: BNN Bali Bongkar Bisnis Apotek Sabu, Punya Pelanggan Tetap, Pelakunya Ayah dan Anak

Kemudian, pesawat mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Badung, Bali, pada pukul 14.21 Wita.

Saat kejadian tersebut, semua awak pesawat dan para penumpang berhasil diturunkan dalam kondisi baik.

"Seluruh penumpang sudah diturunkan dari pesawat dan diarahkan menuju ruang tunggu. Awak pesawat dan semua penumpang dalam kondisi baik," katanya.

Danang menambahkan, pihaknya bersama petugas bandara tengah berusaha memindahkan pesawat ke area parkir.

Seiring dengan itu, pihaknya bersama pihak berwenang lainnya tengah melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab ban pesawat tersebut terperosok.

"Proses investigasi masih dilakukan bersama pihak berwenang. Mengenai penyebab, Wings Air belum dapat memberikan keterangan (tidak dapat berspekulasi)," kata dia.