DENPASAR, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut, bangunan Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dirancang khusus sesuai keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"VVIP kali ini memang kita ada satu desain yang khusus dan kita diskusikan dengan Presiden (Jokowi). Arahan beliau, kita ingin membuat satu arsitektur Bali modern," kata Budi saat meninjau pembangunan terminal VVIP tersebut di Tuban, Badung, Bali, pada Jumat (3/6/2022).
Baca juga: Dugaan Korupsi Rp 130 Miliar, Pengurus LPD Sangeh Bali Jadi Tersangka
Budi mengatakan, bangunan terminal VVIP yang memiliki luas sekitar 1.7000 meter persegi ini memadukan arsitektur Bali tradisional dan modern dengan standar internasional.
"Nanti pada saatnya bisa melihat Bali modern dengan white colour tetapi sentuhan Balinya masih tetap terlihat," kata dia.
Budi menambahkan, terminal VVIP ini dibangun khusus untuk menyambut para kepala negara yang hadir dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung pada November mendatang.
Sedangkan, proyek pembangunan terminal VVIP ini diprediksi akan selesai dan bisa digunakan pada pertengahan Agustus mendatang.
"Diharapkan bangunan ini akan selesai pada pertengahan Agustus 2022 dan tentu setelah itu bisa digunakan. Tapi untuk VVIP memang diperuntukkan untuk presiden," kata dia.
Baca juga: Batik Premium hingga Batik Corona Asal Pamekasan Akan Mejeng di KTT G20
Selain pembangunan terminal VVIP, Budi mengatakan, pemerintah melalui kementerian PUPR juga telah merevitalisasi terminal VIP eksisting yang berdekatan dengan terminal VVIP untuk mempermudah akses tamu KTT G20.
Pada kesempatan yang sama, Project Manager PT Wijaya Karya Budiyanto Setiawan mengatakan, meski arsitektur Bali tradisional dan modern, gedung ini tetap dibangun dengan mengutamakan kenyamanan dan keselamatan para kepala negara.
Salah satu ruangan khusus untuk kepala negara akan dilengkapi dengan kaca anti peluru. Selain itu, bangunan berkonsep wantilan ini juga akan tahan gempa sesuai standar internasional.
"Kami melengkapi ruangan presiden dengan kaca antipeluru. Kemudian nanti mungkin security check point untuk pendamping presiden," kata dia.
Baca juga: Pemprov Bali Usul Delegasi Kenakan Pakaian Berbahan Endek Saat KTT G20
Budiyanto menuturkan, progres pekerjaan saat ini saat ini telah mencapai 25,84 persen. Ia optimistis bisa menyelesaikan pembangunan sesuai dengan target yang diberikan pemerintah.
"Sekarang 28,84 persen dari rencana (awal) 14 persen," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.