BULELENG, KOMPAS.com - Kasus gigitan anjing di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, terbilang tinggi. Kasus gigitan terbaru memakan korban jiwa terjadi Desa Sari Mekar, Kecamatan Buleleng.
Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buleleng mencatat, sejak Januari hingga pertengahan Juni, sudah terjadi 84 kasus gigitan anjing di Buleleng.
Baca juga: Tak Sempat Divaksin, Warga di Buleleng Meninggal Setelah Digigit Anjing
"Sebanyak 74 kasus di antaranya positif rabies, delapan kasus negatif, dan enam sisanya tanpa sampel," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Distan Buleleng, Made Suparma saat dikonfirmasi, Selasa (14/6/2022).
Dari laporan yang diterima, kasus gigitan anjing hampir setiap hari terjadi di desa-desa di Buleleng.
"Rata-rata bisa terjadi hingga tiga kasus gigitan setiap hari," katanya.
Berkaca dari banyaknya kasus gigitan itu, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng tak memungkiri masih ada kasus lain yang tak dilaporkan ke Dinas dan fasilitas kesehatan.
Sehingga pemerintah kesulitan melakukan antisipasi awal. Bahkan, dalam beberapa kasus juga baru diketahui setelah jatuh korban jiwa.
"Hal ini bisa terjadi karena keengganan dan kurangnya kesadaran masyarakat," kata Suparma.
Kendati demikian, petugas Distan Buleleng tetap menghimpun informasi jika terjadi kasus gigitan.
"Kami evaluasi dari kronologis hingga meninggal di rumah sakit," imbuhnya.
Baca juga: Polisi Tetapkan 4 Orang Tersangka Kasus Pembakaran Rumah di Buleleng
Untuk menekan kasus gigitan, pihaknya berupaya melakukan vaksinasi rabies massal untuk anjing. Hingga saat ini, sudah ada 20.895 ekor dari jumlah total populasi sekitar 93.397 ekor anjing yang divaksin.
"Vaksinasi rabies rutin kami laksanakan. Selain rutin, begitu ada kasus gigitan di desa kami langsung turun melakukan vaksinasi," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.