BULELENG, KOMPAS.com - Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah menginfeksi 180.000 ekor sapi di sejumlah wilayah di Indonesia. Jumlah itu kurang dari 1 persen dari total populasi sapi di Indonesia yang mencapai 18 juta ekor.
"Kita punya 18 juta ekor, yang terkena (PMK) sekitar 180.000. Itu kurang dari 1 persen," kata Syahrul usai penyerahan program pemberdayaan lintas kementerian di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Selasa (21/6/2022).
Syahrul Yasin Limpo menyebutkan, setidaknya sudah ada 19 provinsi dengan 169 kabupaten dan kota yang melaporkan adanya kasus PMK.
Baca juga: Obat Terbatas, Peternak di Sumsel Gunakan Kunyit hingga Jahe untuk Sapi Terpapar PMK
"Namun, bukan berarti seluruh daerah itu terkena. Mungkin ditemukan hanya di satu desa. Misalnya di Bengkulu yang terkena hanya 9," kata dia.
Untuk wilayah yang ditemukan kasus PMK, ditetapkan sebagai zona merah. Wilayah dengan zona merah itu harus di-lockdown.
"Tidak boleh ada mutasi hewan hidup dari sana. Kecuali yang sudah dipotong," ujarnya.
Baca juga: Kerugian Peternak di Kabupaten Bandung Barat akibat PMK Capai Rp 8,5 Miliar
"Basis zona yang kami terapkan bukan country base atau provinsi, tapi kami tetapkan desa dengan kecamatan," imbuh Yasin Limpo.
Menurutnya, pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk menanggulangi wabah ini. Salah satunya dengan mendatangkan 3 juta vaksin PMK.
"Ada vaksin bantuan dari beberapa negara dan dari FAO itu yang kami sebar, itu vaksin darurat dan akan berlanjut. Tahap pertama sebanyak 800.000 yang disebar," ungkapnya.
Pihaknya mengaku terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan wabah PMK. Setiap daerah diminta melakukan deteksi dini dan melapor.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.