DENPASAR, KOMPAS.com - Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace, mengaku khawatir dengan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sudah terdeteksi di tiga kabupaten, yakni Gianyar, Buleleng, dan Karangasem.
Kendati tidak menular ke manusia, ujar Cok Ace, kasus PMK ini akan berdampak ke sektor pariwisata jika penularannya merebak ke seluruh wilayah Bali.
Baca juga: 63 Ekor Sapi di Bali Dilaporkan Terinfeksi PMK, Distanpangan: 55 Ekor Dipotong Paksa
"Sangat mengkhawatirkan sampai tersebar di Bali, sebagai kawasan pariwisata, walaupun tidak menular kepada manusia, ini hal yang tidak baik untuk kita di sini," kata dia di Denpasar, Senin (4/7/2022).
Oleh karena itu, Cok Ace meminta petugas di tingkat daerah dan aparat terkait lainnya untuk bereaksi cepat mendeteksi keberadaan hewan ternak yang suspek PMK.
"Kami juga di provinsi enggak bisa memantau seluruh Bali yah, kita harapkan semua aparat terlibat, juga lebih agresif untuk memantau kondisi yang ada di lapangan," katanya.
Cok Ace telah meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpangan) Provinsi Bali, tetap memperhatikan kondisi para peternak yang hewannya dipotong secara paksa karena terjangkit PMK.
"Kemarin saya sudah pantau jangan sampai peternak (pemilik sapi yang dipotong paksa karena terjangkit PMK) kita dirugikan," kata dia.
Cok Ace juga memastikan vaksinasi terhadap hewan ternak di Bali dilakukan secepatnya.
"Vaksin ini diprioritaskan daerah-daerah yang zona merah Bali kan selama ini hijau namun demikian kita coba untuk mendapatkan jatah untuk Bali," katanya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 63 ekor sapi yang tersebar di tiga kabupaten dinyatakan positif PMK.
Baca juga: Kehabisan Biaya, WN Jerman Tempati Rumah Kosong Milik Warga di Bali
Dengan rincian, 38 ekor sapi di Desa Medahan Gianyar, 21 ekor sapi di Desa Lokapaksa Buleleng, dan empat ekor sapi di Rendang Karangasem.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 55 ekor sapi sudah sudah dilakukan stamping out atau dipotong secara paksa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.